𐙚. Chapter Bagian 01.

1.5K 83 0
                                    

"Jangan pergi." Ujar nya, suaranya terdengar begitu lirih. Bahkan hampir tidak dapat didengar. Tangan yang awalnya memegangi lengan lelaki itu, ditepis dengan pelan.

Sebelum lelaki itu pergi,
Dirinya sempat membalikkan tubuhnya, menyunggingkan sebuah senyuman lembutnya.

Musim dingin datang. Salju-salju berjatuhan kebawah, suasana diluar terasa begitu dingin. Namun, tidak terasa bagi sebuah monster.

Langkahnya terasa berat. Meninggalkan rumah yang selama ini ditinggali nya. Meninggalkan sejuta kenangan nya bersama dengan mereka.

Suara tembakan kian terdengar. Sekali, duakali, hingga berkali-kali. Mereka semua menembak kearahnya tanpa henti. Meneriaki nya dengan berbagai makian.

"Seseorang pernah berkata,
Bahkan kegelapan tergelap menghilang bersama cahaya tersamar."

Sorot mata nya menatap tanpa arti pada mereka yang telah menembaki nya. Tubuhnya mulai dipenuhi dengan salju putih yang jatuh.

"Ini adalah kisah kami,
Yang mencoba untuk menemukan suatu alasan untuk tetap hidup di dunia yang bahkan terasa begitu sulit, daripada untuk bertahan hidup."

Ia memicingkan kedua mata nya, ketika merasakan bahwa penglihatan nya kini berbeda dari sebelumnya. Semua nya berwarna putih, semuanya ditutupi oleh salju.

Bola mata nya membesar, begitu melihat teman-teman nya yang berada jauh dihadapan nya. Mereka menatap kearahnya dengan senyuman lembut.

Ia memalingkan wajahnya, melihat kearah teman nya. Sosok lelaki yang berhasil menyadarkan nya disaat dirinya hampir kehilangan kendali. Lalu, wanita yang pernah ia—sukai.

"Hidupku berarti karena kalian."

Mereka semua melambaikan tangan kepada nya. Tubuh mereka menghilang, menjadi abu disaat dirinya mencoba berlari untuk menghampiri mereka.

Dia membalikkan tubuhnya begitu merasakan seseorang menyentuh pundaknya. Tatapan nya begitu kosong. Seolah makna kehidupan tak pernah ada dalam hidupnya.

"Aku paham, paham akan sesuatu yang ingin kau lupakan. Sesuatu ingatan yang selalu ingin kau buang dari kepala mu."

Lelaki dihadapan nya bersuara. Suara nya sangat menggema, menyentuh hati nya begitu saja.

"Disaat keinginan mu tercapai, tolong ingat dua hal. Hari dimana kita dipertemukan dan Hari dimana akhir dari pertemuan kita."

Dia berteriak, disaat tubuh lelaki itu menghilang. Tangisan nya begitu menyayat hati. Terdengar sangat pilu, begitu menyakitkan.

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

Cha GiYeon, 19 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cha GiYeon, 19 y.o.
"Terkadang, manusia lebih menakutkan daripada monster."

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

Sweet Home 1.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang