Happy Reading....
"Dan dia, adalah kekasih ku"
Deg..
Donghyuck terdiam saat mendengar kalimat lanjutan dari Mark. Jauh didalam lubuk hatinya, Donghyuck merasakan sengatan kecil pada hatinya, sengatan nya kecil tapi tetap terasa sakit. Donghyuck tidak tahu harus memberikan respon seperti apa selain memandang lekat foto seseorang yang mirip dengannya.
"Dia sangat cantik" puji Donghyuck pada sosok Haechan.
"Benar, dia sangat cantik dan indah. Saking cantik dan indahnya, Tuhan tidak membiarkan dirinya hidup lebih lama di dunia yang penuh luka ini. Tuhan tak tega melihat pahatan indahnya harus tergores oleh sayatan derita, maka dari itu Tuhan memintanya untuk kembali pada pelukan nya" jelas Mark.
Mengingat kembali bagaimana sakit dan menderitanya Haechan dulu, membuat nya ingin menangis meraung memanggil sosok yang bahkan sampai saat ini masih menjadi penghuni hatinya. Tak ada seorangpun yang bisa menggeser sosok itu dari hatinya.
Tapi, kehadiran Donghyuck membuat Mark sedikit goyah. Donghyuck terlalu mirip dengan Haechan, sebut saja Mark tidak sopan karena sering memperhatikan setiap gerak gerik Donghyuck selama bekerja di perusahaan nya. Dan Mark benar-benar tidak menyangka jika Donghyuck memiliki banyak kesamaan dengan Haechan-nya.
"Sudah berapa lama ia meninggalkan dunia?" tanya Donghyuck
Mark mengambil sebatang rokok dan pematik dari dalam laci nakas, ia lalu berjalan menuju dinding kaca yang langsung menghadap jalanan kota yang masih terlihat ramai walau hujan tetap mengguyur bumi.
"Sepuluh tahun. Sepuluh tahun dia meninggalkan ku, dan sepuluh tahun juga aku terjebak pada masa lalu ku tanpa berani untuk melangkah" jawab Mark. Ia menghisap batang nikotin tersebut dan menghembuskan asapnya dengan tenang.
"Mengapa kau takut untuk melangkah?" tanya Donghyuck lagi.
"Aku takut melupakannya jika aku melangkahkan kaki ku kedepan, aku takut melupakan semua ingatan ku tentang dirinya. Dan aku takut, aku akan melupakan kesalahan besar yang pernah aku perbuat. Aku tidak masalah hidup dalam penyesalan, selama ingatan tentangnya masih bisa aku ingat" jelas Mark.
"Kau hidup dalam penyesalan selama sepuluh tahun?" Donghyuck tidak menyangka jika Mark bertahan selama sepuluh tahun dengan penyesalan yang selalu mengikutinya.
"Ya, aku menganggap itu semua adalah hukuman yang Haechan berikan padaku atas kesalahan fatal yang pernah aku buat" jawab Mark lagi. Ia masih tenang menghisap rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Apa yang kau perbuat padanya dulu?" tanya Donghyuck. Entah mengapa, Donghyuck ingin tahu lebih banyak lagi tentang Haechan.
"Ku rasa kau sudah terlalu jauh untuk menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak kau ketahui. Apa yang kau dengar saat ini, itu sudah lebih dari cukup untuk mengurangi rasa penasaran mu" ucap Mark, ia pun membuang puntung rokoknya yang sudah mati pada tempat sampah.
Mark lalu mengambil bantal dan selimut dari dalam lemari dan berjalan keluar kamar.
"Kau tidurlah di kamarku, aku akan tidur di sofa ruang tamu, besok pagi aku akan mengantar mu pulang. Selamat malam, Donghyuck"
Setelah mengatakan itu, Mark pun meninggalkan Donghyuck di kamarnya dan tidak lupa menutup pintu kamarnya kembali. Donghyuck masih terdiam, kepalanya memikirkan semua ucapan Mark.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Malam semakin larut, Donghyuck terbangun pukul tiga dini hari karena mimpi buruk yang ia alami. Donghyuck merasakan tenggorokannya yang terasa kering, ia pun mencoba untuk pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Donghyuck menebak-nebak dimana dapur Mark, dan ternyata untuk sampai dapur, Donghyuck harus melewati ruang tamu tempat dimana Mark tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] After You Go 「MarkHyuck」
FanfictionSquel dari cerita Perfect [baca Perfect dulu baru lanjut kesini, biar alurnya nyambung] Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Mark Jung untuk melupakan sosok Seo Haechan dalam hatinya. Tak terbesit sedikitpun niat untuk menggantikan bahkan...