Seminggu telah berlalu, kini Embun sedang packing barang - barangnya untuk pulang kembali ke Jakarta, karna penugasan kerja Papah nya sudah selesai.
"Lu janji bakal balik lagi ke Jakarta kan, Me?" Tanya Embun sambil menutup resleting kopernya.
"Iya gue janji, tapi ga sekarang - sekarang ya" jawab Meta sambil menatap ke arah luar jendela.
"Kalo lebih dari satu bulan lu belum balik ke Jakarta, gue bakal bocorin keberadaan lu ke keluarga dan temen - temen" ancam Embun.
"Ck, iya - iya"
Setelah Embun selesai dengan kopernya, mereka berdua berjalan ke luar Villa. Tampak di depan villa sudah ada mobil yang terparkir, dan itu adalah taksi online yang sudah di pesan oleh Embun.
Setelah di luar Villa, Embun langsung memasukan kopernya kedalam taksi nya. Setelah menaruh kopernya, Embun berjalan kembali kepada Meta.
Embun tersenyum dan menangkup wajah Meta, "lu hati - hati ya Me disini, jaga diri, jangan bandel, harus nurut sama Arthur dan keluarganya, jangan kabur - kaburan lagi pokonya!"
Meta hanya mengangguk, "iya pasti kok. Lu harus janji jangan bocorin keberadaan gue ya, Mbun. Inshallah secepatnya gue bakal balik"
"Iya gue janji. Gue balik ya, Me" lalu Embun langsung memeluk Meta dengan erat.
Setelah selesai berpelukan, Embun langsung berjalan ke taksinya dan melambaikan tangan pada Meta, begitu juga Meta yang melambaikan tangannya pada Embun.
*****
Sepeninggal Embun, Meta melamun sendirian di balkon kamarnya.
"Apa sekarang saatnya buat gue jujur ke Arthur" gumamnya sambil menopang dagu.
Tring
Meta langsung membuka hp nya yang terdengar suara notifikasi pesan.
ArthurMalik
Gue tunggu penjelasan lu secepatnya ya Me:)Meta mendengus pelan menatap layar hp yang memperlihatkan pesan dari Arthur.
Lalu Meta mengusap kasar wajahnya dan menjambak rambutnya sendiri. "GUE HARUS NGOMONG APA KE ARTHUR? APA GUE HARUS JUJUR SOAL SEMUANYA. GIMANA KALO ARTHUR MALAH BENCI SAMA GUE DAN GAMAU KETEMU GUE LAGI" teriak Meta parau.
*****
Keesokan hari nya, pagi - pagi sekali Meta sudah berada di dapur. Rupanya ia sedang membuat salad buah kesukaan Arthur. Karna niatnya ia ingin menjelaskan semuanya hari ini pada Arthur. Semoga saja Arthur tidak membencinya.
Sekitar 2 jam, Meta membuat salad buah. Setelah itu ia langsung mandi dan berdandan. Setelahnya ia langsung berangkat ke rumah Arthur menggunakan taksi online yang sudah dia pesan beberapa menit yang lalu.
Sesampainya di rumah Arthur, Meta langsung menekan bel yang ada di samping pintu.
"Arthur ada, Bi?" Tanya Meta pada bi Milah yang baru saja membukakan pintu untuk Meta.
"Ada non, di kamarnya" jawab bi Milah ramah.
"Ya udah, Meta masuk ya Bi"
"Iya non silahkan"
Lalu Meta memasuki rumah tersebut dengan sedikit khawatir. Ya, Meta mengkhawatirkan respons Arthur ketika nanti ia menjelaskan semuanya.
"Meta, kok kesini ga bilang - bilang dulu. Padahal kan kalo bilang bisa di jemput sama Arthur" ucap Nuri membuyarkan lamunan Meta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat SMA
Fiksi Remaja[ON GOING] Metalica Virgiana Ikhwan, seorang remaja berumur 18 tahun yang dibesarkan tanpa kasih sayang orang tua. Dia tumbuh menjadi anak yang liar. Dia nakal, player, suka membully orang. Tapi, disamping itu semua, ada seorang laki - laki yang be...