we're okay

316 38 28
                                    

Dering nada dari handphone-nya membuat Anrez kembali membuka mata padahal tinggal sedikit lagi Dia bisa terlelap setelah semalaman tidak bisa tidur.

"Hmm..Kamu ganggu banget."

"Ganggu?!!! Aku panik banget mikirin Kamu terus dengan santainya kamu bilang aku ganggu?!!" Tiara berucap dengan nada yang cukup tinggi.

"Sabar..ga usah maramara."

"Tega banget gak ngasih tau. Masa Aku baru tau dari story Kamu?"

"Kan udah, tapi Kamu ga percaya."

"Habisnya tiap lagi kesel dibercandain mulu,"

"Hmm, terus sekarang maunya apa?"

"Jelasin itu tangannya kenapa bisa gembung kayak hello panda?"

"Hello panda kamu bilang?!!"

"Iya, cemilan favorit Kamu."

"Bisa-bisanya Kamu ngatain tangan Aku kayak hello panda."

"Lucu."

"Demi Allah ini sakit banget sayang 😭."

"Kenapa bisa gitu?"

"Panjang ceritanya. Ga bisa kalau lewat telfon."

"Iya ketemu sekarang."

"Aku lagi ga bisa nyetir."

"Aku yang ke sana."

"Asik hehe,"

"Mau dibawain apa?"

"Ga ada."

"Udah makan belum?"

"Belum."

"Mau makan apa?"

"Kamu."

"Heh!!"

"McD boleh sayang,"

"Emang kuat ngabisin gedung?"

"Sayang......"

"Okee, Aku otw sekarang."

"Makasih sayang, hati-hati."

"Iyaa."

Tiara menutup telepon lalu meminta supirnya untuk mengantarkan ke tempat yang menjual makanan yang Anrez minta tadi.

Selang satu jam Tiara baru sampai di depan kamar apartemen milik pacarnya tersebut. Tidak butuh waktu lama hingga Anrez membuka pintunya lalu menampakkan wajah dan rambutnya yang berantakan.

"Ya ampun gembel," Tiara mulai membuat masalah lagi, tanda kalau sebenarnya Dia sedang merindukan cowok di hadapannya saat ini.

"Ngatain siapa? Aku kayak gini juga gara-gara Kamu."

"Belum mandi nih pasti,"

"Gimana bisa? Aku mau pipis aja susah,"

"Sesakit itu?"

"Banget, mana ditambah kamu nyuekin Aku dari kemarin, dobel sakitnya."

"Sini liat,"

"Di dalem aja, malu kalau ada orang lain yang liat."

"Heh kalimatnya ambigu."

"Udah ayo buruan masuk Aku udah ga sabar sayang,"

"KAAAAAKKK!"

Anrez dan Tiara duduk di meja makan. Gadis itu tengah membuka makanan yang dibelinya agar Anrez dapat segera makan. Cowoknya tersebut sedang menopang dagu dengan satu tangannya yang tidak sakit sambil terus tersenyum tanpa berkedip memandangi aktivitas yang dilakukan Tiara saat ini.

Ulang Tahun TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang