Part 3 - Caffè Angeli d'Amore

12 2 1
                                    


Jabat Tangan Spesial

 "Selamat Datang Di Caffè Angeli d'Amore." sambut Pak Frank dengan senyuman hangat di wajahnya. "Aku senang akhirnya ada orang yang tertarik untuk melamar kesini." 

Aku merasa sedikit gugup tetapi berusaha tersenyum ramah. "Jadi apakah saya bisa melakukan wawancara atau sebagainya?" Ucap ku 

Pak Frank tersenyum. "Oh iya, ayo kita masuk ke ruangan aku. Ayo Ikut aku." 

 Pak Frank berpenampilan sangat gentle sekali, ia mengenakan jas yang keren. Tak hanya itu, seperti nya juga ia adalah orang kaya yang sangat kaya. Kami masuk ke dalam ruangan yang terlihat sangat elegan. Aku merasa sedikit kagum melihat suasana di dalamnya. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan cantik dan meja kerjanya tertata rapi.

 Tak hanya itu, di dalam ruangan ini juga terlihat banyak pernghargaan dan juga di sudut ruangan ada sebuah pot bunga yang sangat cantik yang menarik perhatianku. Aku semakin kagum saat melihat koran di sebelah penghargaan emas yang bertuliskan. "Pembuat Kopi Terbaik Tahun 19XX di negara ini."

Frank mengajakku duduk di depan mejanya. "Ayo, duduklah. Mari kita mulai wawancara ini."

Aku duduk dengan tegak, mencoba menunjukkan kepercayaan diriku. Frank mengambil secangkir kopi dari meja dan menawarkannya kepadaku. "Apakah kamu suka kopi pahit? Inilah salah satu keistimewaan di cafe kami."

Aku tersenyum sambil mengambil secangkir kopi dari tangan Pak Frank. "Terima kasih, Pak Frank. Saya sangat suka kopi, meskipun pahit."

Pak Frank mengambil juga secangkir kopi untuk dirinya sendiri dan duduk di hadapanku. "Baik, Dika. Mari kita mulai wawancara ini."

Aku mendengarkan dengan penuh perhatian saat Pak Frank mulai bertanya tentang diriku, latar belakang, dan alasan mengapa aku tertarik untuk bekerja di Caffè Angeli d'Amore. Aku menjawab dengan jujur dan bersemangat, bercerita tentang minatku untuk melamar di tempat ini karena hal-hal yang harus ku penuhi.

"Jadi, siapa namu?" Tanya pak Frank dengan senyuman di wajah nya.

"Nama Saya Andika Putra pak, seorang pelajar." Jawab ku.

"Hmm ok, sekarang coba lihat cv kamu." 

Aku mengambil CV yang sudah kusiapkan dan memberikannya kepada Pak Frank. Dia melihat dengan seksama, mengambil waktu untuk membaca setiap bagian. Beberapa kali, dia mengangguk dan terlihat mengamati CV dengan teliti. Pak Frank terlihat sangat fokus membaca CV yang kuberikan. Setelah selesai membacanya, dia mengangguk puas.
"Well  CV kamu terlihat cukup impresif, Andika. Kamu sudah bisa membuat Cv seperti ini, sungguh impresif. Tapi saya tak butuh semua ini, kamu di terima di cafe ini."

"Wah serius pak? Terima-kasih banyak pak."

"Sama-sama, mulai besok kamu langsung menjalani hari-hari percobaan."

"Maaf pak, bisa tidak saya bekerja di sore hari hingga malam saja kalau pagi saya tidak bisa menyanggupi keinginan itu pak."

"Well, saya sudah duga kamu akan tanya itu. Kamu memang akan bekerja sore hari nak, jadi selamat sudah menjadi bagian dari keluarga Caffè Angeli d'Amore."

"Terima kasih banyak Pak Frank

Pak Frank tersenyum. "Jika diri kamu siap untuk belajar dan bekerja keras, Well. Kami akan membantu kamu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan memberikan arahan yang dibutuhkan."

Aku merasa semakin termotivasi. "Saya akan melakukan yang terbaik, Pak Frank. Terima kasih atas kesempatan ini."

Pak Frank berdiri dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. "Well, Sekali lagi. Selamat telah menjadi bagian dari keluarga Caffè Angeli d'Amore, Andika. Saya berharap kamu akan menikmati pengalaman ini dan tumbuh bersama kami."

Until You Look At Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang