Cut 1

24 9 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kita dijebak! Kau tahu?” suara Revin terdengar nyaring dan menggema seisi ruangan, ruang studio musik nya yang biasanya hanya berisi suara dengan nada-nada indah kini mulai dihiasi lantunan irama sumbang.

Di depannya wanita dengan rambut sebahu dan tubuh yang dibalut dengan dress bermotif bunga hanya terdiam dengan tatapan jengah.

“Apakah kehidupan seorang penyanyi memang dipenuhi dengan drama?” wanita anggun itu adalah Yura, yang tengah jengah dengan masalah yang kini ia hadapi

“Oh aku tak menyangka aku memiliki kisah serumit drama-drama yang biasa aku mainkan.” Lanjut Yura.

Tatapan keduanya kini beradu, bola mata yang sama-sama menyiratkan keangkuhan dan rasa tidak ingin kalah.

Revin memundurkan badannya kebelakang, bertumpu pada meja yang berisi alat-alat seperti monitor yang bertumpuk diatas dan dibawah, laptop yang menyala, dan berbagai alat untuk mebuat musik yang jelas tidak dimengerti oleh Yura.

Tangan Revin menyilang dengan pandangan yang tajam tak beralih sedikitpun pada kehadiran wanita yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Kursi yang ia duduki hampir disetengah harinya, tertunduk dan terpaku pada monitor demi menciptakan musik yang indah.

“Aku tak peduli dengan drama omong kosongmu itu. Sekarang dengar, beri aku solusi untuk keluar dari permasalahan ini.” lagi, Revin sungguh tidak punya banyak tenaga untuk mencari jalan keluar, fisik dan otaknya sudah cukup kehabisan daya ia gunakan untuk berlatih persiapan tour nya .

Mendengar perintah dari Revin rasanya Yura ingin berteriak tepat di samping telinga pria berambut blonde itu, bahkan warna rambutnya pun terlihat menyebalkan di mata Yura.

“Hei dengar. Kau yang menyeretku pada kasus ini, apakah kau masih memiliki rasa malu untuk meminta solusi padaku selaku korban?” Yura menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

“Wah aku mulai setuju pada anggapan orang lain, kau memang perwujudan yang sempurna sebagai ratu drama, julukan itu sangat cocok padamu.” Revin takjub, sepertinya Yura terobsesi menjadikan kehidupannya drama sungguhan.

“Dengar Yura. Kita disini, kau dan aku adalah korban. Aku juga dirugikan, jadi mohon kerja samanya.” Revin menyampaikan dengan banyak penekanan pada kalimatnya.

Dua hari yang lalu media besar negara ini mengirimkan banyak sekali potongan video dan foto pada agensi yang menaungi seorang penyanyi yang sedang naik daun, Revin. Menampilkan sepasang manusia yang tengah banyak diperbincangkan akhir-akhir ini, karirnya yang sama-sama di dunia hiburan dengan propesi yang berbeda. Karya mereka sedang panas diperbincangkan di penjuru negeri.

Yura dengan totalitas aktingnya membawa dirinya sebagai aktris pendatang baru terbaik tahun lalu. Dengan berbagai judul drama dan film yang ia mainkan. Penjiwaan yang tidak pernah setengah-setengah menbawanya pada julukan ‘Ratu Drama’. Drama apapun yang ia mainkan akan mendapatkan rating tinggi di antara drama-drama lain.

PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang