"Kalian berjaga di sini." Kata Minato pada para pengawalnya.
Kedua pengawal itu mengangguk. Minato membuka pintu paviliun dan langsung menuju kamar. Waktu sangat sedikit untuknya mengunjungi Mikoto. Dia baru sampai di Konoha, memastikan Kushina mendapat perawatan kesehatan yang memadai lalu melesat ke tanah Uchiha saat Kushina terlelap.
Dia menggeser pintu kamar Mikoto. Wanita itu terbangun dan samar-samar Minato bisa melihat bahwa wanita itu memeluk bayinya.
"Mikoto, ini aku."
"Oh, Minato..," Wanita itu merentangkan tangannya. Minato langsung memeluknya, menciumi wajahnya dengan penuh kerinduan lalu kedua bibir mereka bertemu, saling memberikan ciuman panas yang menggetarkan gairah masing-masing.
"Minato, aku merindukanmu,"
Mikoto mengelus dada Minato. Pria itu mencumbu dada Mikoto hingga Mikoto berbaring di atas futon. Dia meleguh karena Minato tidak bisa menunggu lama. Dia bisa merasakan tangan Minato mengelus pahanya. Dia pun membuka pahanya lebar-lebar dan akhirnya selangkangannya terganjal oleh milik Minato. Kepalanya melonjak-lonjak ke atas dan dia merintih-rintih, menikmati sensasi yang diberikan Minato padanya.
Dia memeluk Minato dengan erat. Pria itu ambruk di dadanya setelah meliris cairan gairahnya. Dia pun menciumi pundak pria itu. Pria itu kembali padanya. Masih dengan nafsu yang meluap-luap, mencumbuinya. Daichi merengek karena selimutnya tersingkap. Dia bisa merasakan bahwa Minato menoleh pada Daichi lalu berusaha melepaskan diri dari pelukannya.
Minato bergeser sehingga berbaring miring di samping Daichi. Bayi itu membuka matanya. Birunya bola mata kecil itu bertemu dengan mata milik Minato. Minato tersenyum. Matanya begitu sembab dan dia mencium dahi Daichi,"Putraku."
Mikoto duduk lalu menambah intensitas cahaya dari teplok dia lalu duduk dan mengangkat Daichi ke pangkuannya. Payudaranya sudah terbuka akibat ulah Minato. Dia segera menyusui Daichi. Minato ikut duduk lalu memeluknya dan tangannya mengelus pipi Daichi.
"Dia suka menyusu, rupanya?" Kata Minato.
"Dia masih bayi, tentu saja dia hanya bisa menyusu."
Minato menempelkan dagunya di pundak Mikoto. "Aku mendengar kalau kau melahirkannya sendirian. Aku kawatir tapi tak bisa menulis banyak. Aku hanya bisa menuliskan nama untuknya."
"Itu nama yang bagus. Daichi... Dia bahkan tidak rewel. Dia akan menjadi orang bijak sepertimu."
"Ehm," Minato menciumi pundak Mikoto. Dia juga meremas payudara Mikoto, membuat Mikoto protes."Biarkan aku menyusui putramu dulu."
Minato terkekeh. Dijilatinya jarinya yang terkena ASI Mikoto. Dan berkata,"Ini enak..pantas saja dia suka."
"Minato!"
Minato semakin tergelak. Dia menciumi tengkuk Mikoto lalu berhenti saat merasakan pergerakan di arah dapur.
Merasakan ciuman berhenti, Mikoto bertanya heran," Ada apa?"
"Tunggu di sini." Minato menyambet jubahnya lalu memakainya sebelum dia mengambil samurainya, bersiap mencabut sambil menggeser pintu.
Seketika, dia bisa melihat Sasuke sudah duduk di atas tatami di ruang tengah. "Kau?"
Sasuke bersujud, memberi hormat."Saya tidak.tahu anda di sini. Saya hanya ingin menjenguk ibunda."
Minato menghela nafas. "Ibumu baik-baik saja. Waktuku sangat singkat. Jangan ganggu kami. Kau istirahat saja di kamarmu."
"Baiklah, yang mulia."
"Minato, siapa?"
Minato kembali ke dalam kamar lalu mengunci pintunya rapat-rapat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Of Kingdom
FanfictionTak ada yang tahu sampai di mana desiran hati itu berakhir