1. Pertemuan

21 3 0
                                    

Saat perjalanan pulang Rara melihat seorang anak kecil sedang menangis, karena tidak tega Rara akhirnya menghampiri anak kecil tersebut.

"Halo adik kecil" sapa Rara sambil mensejajarkan tingginya dengan anak kecil laki-laki tersebut.

Anak laki-laki tersebut mengangkat kepalanya yang sempat dia tundukkan karena sedang menangis. Dia terpana melihat kecantikan alami Rini.

"Halo adik kecil" panggil Rara.

"Mommy" ucap anak laki-laki tersebut.

"Mana mommy kamu sayang?" tanya Rara karena heran siapa sosok yang di panggil oleh anak laki-laki tersebut padahal hanya ada mereka berdua di tempat tersebut.

Bukannya menjawab anak laki-laki itu malah memeluk Rara dengan erat sambil menangis.

"Mommy layhan lindu sama mommy" ujar anak laki-laki tersebut dengan menangis tersedu-sedu.

Meski merasa heran dengan ucapan anak laki-laki tersebut tapi Rara tetap membalas pelukannya karena tidak melihatnya menangis.

"Sudah ya jangan nangis lagi sayang" ucap Rara.

Rara menguraikan pelukannya dan melihat wajah tampan anak laki-laki itu yang masih dibanjiri air mata.

Sambil mengusap air matanya Rara bertanya "nama kamu siapa sayang?"

"Nama aku layhan mommy" jawabnya.

"Layhan ya" ucap Rara.

"Bukan leyhan tapi LAYHAN mommy" jawabnya sambil berusaha memberitahu namanya.

"Lah kan sudah benar namanya layhan" ucap Rara.

Karena merasa kesal akhirnya anak laki-laki tersebut mengeluarkan buku tulis dan pulpen yang ada di dalam tasnya.

"Ohhh namanya Rayhan ternyata" ucap Rara setelah melihat apa yang tulis anak laki-laki tersebut.

Rayhan sangat senang saat Rara menyebut namanya dengan benar.

"Nama mommy siapa?" tanya Rayhan.

"Nama kakak Rara" jawabnya.

"No kakak tapi mommy" ucap Rayhan tegas tapi malah terlihat menggemaskan Dimata Rara.

"Tapi kakak bukan mommy kamu sayang" ucap Rara dan itu membuat Rayhan sedih setelah mendengar perkataan Rara.

Rara yang tidak tega melihat raut wajah sedih Rayhan akhirnya mengalah.

"Baiklah sayang mommy boleh bertanya sama Rayhan?" tanya Rara dan Rayhan seketika langsung tersenyum setelah mendengar Rara menyebut dirinya mommy bukan kakak lagi.

"Boleh mommy" ucap Rayhan senang.

"Rayhan kenapa bisa ada disini dan dimana orang tua Rayhan?" tanya Rara lembut.

"Layhan kabul mommy" jawabnya.

"Kenapa Rayhan kabur?" tanya Rara.

"Layhan malah sama Daddy" jawab Rayhan.

"Kenapa Rayhan marah Daddy, apa Daddy punya kesalahan sama Rayhan?" tanya Rara.

"Tadi Daddy malah-malah sama layhan mommy" jawab Rayhan sedih.

"Apa Rayhan berbuat kesalahan sampai Daddy marah?" tanya Rara.

"Layhan nggak sengaja tumpahin minum di baju Tante tebal" jawab Rayhan.

"Tante tebal?" bingung Rara.

"Tante tebal itu temannya Daddy, mommy" jawab Rayhan yang melihat raut kebingungan Rara.

"Fiks ini bukan temannya melainkan pacarnya, masa cuma kena minum harus marah-marah sama anaknya sendiri, belum juga jadi istri udah ngelantarin anaknya aja" batin Rara yang ikut kesal dengan sikap daddy-nya Rayhan.

"Terus Rayhan mau kemana?" tanya Rara.

"Layhan moleh ikut mommy, kalau layhan pulang ke lumah opa sama Oma pasti Daddy bakalan jemput layhan disana" jawab Rayhan dengan wajah sedihnya.

Karena tidak tega melihat Rayhan sedih akhirnya Rara menyetujui Rayhan dengannya"Baiklah sayang, ayo ikut mommy" ucap Rara sambil menggendong rayhan.

***

Mari berkenalan siapa sebenarnya sosok rara.

Rara Wulandari gadis cantik yang berusia 18 tahun, memiliki wajah sangat cantik, pipi chubby, bulu mata lentik, bibir tipis merah alami, dan hidung mancung.

Rara tinggal di panti asuhan tapi dia bukan anak yatim-piatu. Menurut cerita bunda asih pemilik panti asuhan tersebut, Rara di titipkan oleh pembantunya yang menyelamatkannya dari kejaran orang jahat. Rara masih ingat cerita bunda asih saat dirinya bertanya tentang orang tuanya.

Flashback off

Bunda asih pernah bilang, waktu dirinya sedang pulang dari supermarket membeli kebutuhan panti, saat di perjalanan bunda asih seorang wanita paruh baya yang terkena tusukan pisau dlsedang menggendong bayi, karena merasa kasihan bunda asih pun memberhentikan taksi yang dia naikinya, belum sempat bunda asih melangkahkan kakinya, wanita paruh baya tersebut malah yang berjalan duluan ke arahnya sambil menyerahkan bayi tersebut.

"Nyonya tolong bawa anak majikan saya kabur dari sini" ucap wanita tersebut sambil menahan sakit di perutnya dan sekali-kali melihat sekitarnya.

"Tapi bagaimana dengan anda Bu?" tanya bunda asih yang merasa kasihan melihatnya.

"Jangan pikirkan saya nyonya, tapi tolong bawa segera anak majikan saya dia dalam bahaya, ada orang jahat yang ingin membunuhnya" pintanya.

Bunda asih tentu terkejut mendengar perkataan wanita paruh baya tersebut.

"Tolong nyonya bawa dia, mereka sudah dekat" mohon wanita tersebut karena merasa orang-orang tersebut sudah semakin dekat.

"Baiklah Bu, ibu juga harus jaga diri dengan baik" ucap bunda asih sambil mengambil alih bayi tersebut dan langsung mamsuki taksi dan langsung menyuruh supir taksi mengebut saat matanya tidak sengaja melihat beberapa pria berbadan besar memakai baju hitam sedang berjalan ke arah wanita paruh baya yang dia tolong.

"Tugasku sudah selesai dan semoga nona muda bisa berkumpul kembali dengan keluarganya" ucap wanita paruh baya tersebut lirih saat melihat mobil taksi sudah menghilang di hadapannya.

"Tuan besar cepatlah kembali dan temukan nona muda, nyonya besar anda jangan khawatir sekarang nona muda sudah berada di tangan yang tepat sampai kalian menemukannya" lirihnya dan seketika dirinya ambruk ke tanah.

Sedangkan orang-orang berbaju hitam tersebut langsung mengecek keadaan wanita tersebut.

"Sialan dia sudah meninggal" ucapannya dengan nada marah.

Flashback end

Rini kini sedang dalam perjalanan menuju panti asuhan tempat tinggalnya.

"Mommy apa layhan belat?" tanya Rayhan.

"Enggak kok" jawab Rara tersenyum lembut. Walaupun memiliki sifat tengil, bar-bar dan ceplas-ceplos,rara tetap mempunyai sisi lembut apalagi jika berhadapan dengan anak kecil.

***

Jangan lupa follow ig aku yah gays
Ig author: pitpipit25

Om Duda Mafia dan Gadis Tengil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang