Bruk /
"Good, terlambat 5 menit. Again and again."ucap sosok yang setelah melihat jam di tangan kini lekas berjalan menghampiri seorang namja cantik dengan perawakan tinggi namun berbahu sempit. Berjalan dengan kedua tangan terlipat di depan dada ke arah siswa kelas 12 SMA Gwangseong yang hampir setiap hari menjadi langganan melompati pagar belakang sekolah lantaran keterlambatannya.
"Cuma 5 menit Park Jeongwoo, biarkan aku masuk ke kelas, please."mohonnya dengan sedikit aegyo. Mencoba merayu namja sedingin Mount Everest itu.
Dan sama seperti yang sudah-sudah, namja bernama Park Jeongwoo yang menyandang gelar presiden sekolah itu tentu tak akan pernah mengabulkannya. Kepalanya menggeleng perlahan bersamaan dengan tangannya yang mulai menarik lengan sang namja cantik. Membawa tubuh itu ke kamar mandi khusus siswa laki-laki.
"Waktumu 15 menit, bersihkan semuanya sebelum jam pertama dimulai."perintahnya bagai seorang diktator.
"Park Jeongwoo Jinja ! Ayolah sayang aku kekasihmu, kau bisa melepaskanku sekali-kali. Please ..."mohonnya lagi. Kali ini dengan sedikit afeksi dimana kedua tangannya melingkar apik di leher sang presiden sekolah.
Yang di panggil sayang pun hanya menatap jengah. Merotasikan kedua matanya sembari mulai melepas lingkaran tangan sang namja cantik dari lehernya.
"Sudah kukatakan untuk bersikap layaknya teman jika kita berada di sekolah, Yoon Jaehyuk." Balas Jeongwoo sembari mendorong mundur tubuh Jaehyuk yang kini tak bisa menyembunyikan ekspresi kesalnya.
"Okay, Fine. Aku bersihkan."jawabnya dengan begitu malas. Meraih alat-alat kebersihan yang tergantung di pojok kamar mandi.
"Good, aku akan mengawasimu dari pintu. Ingat selesaikan dalam 15 menit karena aku ingin kau tidak meninggalkan jam pertamamu."ucap Jeongwoo yang lagi-lagi menghasilkan decihan kesal dari sang namja Yoon.
******
Teeetttt.....Teetttttt
Bel istirahat pertama berdering. Seorang namja cantik yang baru saja tiba di kantin lekas mencari sosok teman sepermainannya yang telah lebih dulu mencari tempat duduk. Dan begitu pandangan matanya telah menangkap apa yang ia cari, segera ia langkahkan kedua kakinya untuk menyusul sosok yang kini tengah melambai ke arahnya.
Sraakk /
"Jaehyuk-ah, di lihat dari wajahmu yang kusut pasti kau kena hukuman dari Jeongwoo lagi kan ?"tebak sosok berwajah blasteran Jepang-Korea yang hanya dibalas desahan nafas kasar oleh namja bernama Jaehyuk itu.
"Sahi-ya, lihat aku." Ucap Jaehyuk pada sang namja Jepang yang kini melihatnya dengan seksama.
"Menurutmu, apa yang kurang dariku ? Jujur saja, aku benar-benar butuh masukan."ucap Jaehyuk dengan tatapan serius seakan ia tengah menyusun rencana untuk menyelamatkan dunia.
"Agar Jeongwoo lebih memperhatikanmu ?" Tanya Asahi yang lekas diangguki oleh Jaehyuk.
Sosok bernama Asahi itu pun terdiam. Memperhatikan lamat-lamat wajah sahabat gilanya mulai dari atas hingga bawah. Memandang dengan penuh teliti tanpa melewatkan satu bagian pun hingga mendapatkan hasil bahwa...
"Kau tahu apa yang harus kau rubah Jaehyuk-ah ?"tanya Asahi sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Jaehyuk.
"Apa ?" tanya Jaehyuk dengan penuh antusias. Membuka lebar-lebar kedua telinganya untuk mendengar saran dari Asahi.
"Perasaanmu ! Kau dan Jeongwoo itu bagai langit dan bumi, dia seorang yang rajin, tampan, pangeran sekolah, baik, berprestasi, tidak pernah menerima hukuman sedangkan kau...ck, kau hanya berandal sekolah yang berharap kisah cintamu seperti di drama romansa. Aku harap kau tidak lupa arti kata 'mustahil' Yoon Jaehyuk !" Ucap Asahi dengan begitu lugas. Sangking sebalnya dengan sang sahabat ia sampai tak lagi memikirkan kemungkinan Jaehyuk akan merasa sakit mendengar kata-katanya.
"Aishhh, sialan kau !"umpat Jaehyuk. Wajahnya tertekuk dengan bibir yang mencebik kesal.
"Jaehyuk-ah, kali ini aku serius. Jinjayo, putus saja. Aku bahkan tak yakin dia menerima cintamu karena dia juga mencintaimu. Masih banyak yang mau denganmu, menjalin cinta dengan Jeongwoo yang memiliki life style 180 derajat berbeda hanya akan menyakitimu."nasihat Asahi lagi.
"Tapi jika aku putus dengannya itu jauh lebih menyakitiku, Sahi-ya."balas Jaehyuk yang kini arah pandangnya tak lagi mengarah pada Asahi. Tapi pada segerombolan anak-anak OSIS yang tengah berjalan memasuki kantin sekolah dan membuat kehebohan.
"Kau lihat, yang suka dengan Jeongwoo itu hampir seisi sekolah, belum lagi gadis sekretaris OSIS itu, emm...keee- siapa namanya ?"
"Jang Wonyoung."sahut Jaehyuk yang kemudian diangguki oleh Asahi.
"Nah, itu. Gadis itu bahkan bisa makan di satu meja yang sama dengan Jeongwoo. Duduk di sampingnya dan selalu bebas bergelendotan di lengan Jeongwoo padahal satu sekolah tahu bahwa kau....kekasihnya. you are nothing, Yoon Jaehyuk. Sadarlah !" Ucap Asahi sembari memasukkan satu suap kimbab ke dalam mulutnya.
Jaehyuk bukannya tak sadar. Ia malah sangat amat sadar dengan semua yang Asahi ucapkan. Tapi mau bagaimana, Jaehyuk terlanjur jatuh cinta. Cinta yang benar-benar cinta. Perasaan yang bahkan tak pernah ia rasakan saat ia menjalin kasih dengan mantan yang jumlahnya bahkan bisa memenuhi seisi gudang.
Jaehyuk akui, ia adalah player. Tapi itu dulu, sebelum ia tak sengaja satu kelas dengan Jeongwoo saat kelas 11 dan mulai menyadari bahwa ia jatuh cinta pada sang presiden sekolah itu.
Bahkan sejak ia mendeklarasikan rasa cintanya itu pada sang namja Park, Jaehyuk berubah. Okay, bukan berubah seutuhnya, sifat berandalnya masih tetap sama tapi, setidaknya Jaehyuk bukan lagi seorang player. Saat ini, ia telah meneguhkan bahwa hatinya hanya untuk Park Jeongwoo seorang.
Dan Jeongwoo, entah dengan alasan apa namja Park itu lekas menerima pernyataan cinta Jaehyuk saat itu. Alasan yang dulu bagi Jaehyuk bukanlah hal penting sampai ... kini Jaehyuk mempertanyakannya. Jaehyuk mempertanyakan mengapa Jeongwoo harus menerima cintanya jika sejak setelah hari dimana keduanya resmi menjalin kasih hingga kini usia hubungan mereka menginjak satu tahun Jeongwoo tak jua memperlakukan dirinya selayaknya kekasih.
Jeongwoo, namja Park itu selalu sibuk dengan kegiatan OSISnya, tak pernah menyempatkan waktu untuk Jaehyuk. Jeongwoo bahkan akan lebih memprioritaskan teman-teman OSISnya daripada Jaehyuk. Padahal, di kelas 12 ini keduanya tak lagi berada dalam kelas yang sama yang tentunya akan membuat Jaehyuk semakin sulit untuk melihat Jeongwoo.
Parahnya, meski Jeongwoo selalu berkata untuk bersikap layaknya teman setiap di sekolah, nyatanya jika di luar sekolah pun Jeongwoo akan bersikap sama pada Jaehyuk. Jeongwoo tidak akan pernah mengirim pesan lebih dulu, selalu Jaehyuk yang memulai. Jeongwoo tidak akan pernah mengajak Jaehyuk untuk sekedar jalan-jalan bersama, selalu Jaehyuk yang mengajak dan berakhir ditolak. Dan Jeongwoo, tidak pernah mengakui Jaehyuk sebagai kekasihnya di depan orang tua, teman, sahabat atau siapa pun yang namja Park itu kenal. Berbalik dengan Jaehyuk yang akan dengan bangganya mengenalkan Jeongwoo sebagai kekasihnya pada siapa pun yang ia temui.
Dan kini, melihat bagaimana akrabnya seorang Jang Wonyoung dan beberapa anggota OSIS yang melontrkan candaan pada Jeongwoo hingga sang namja Park tersenyum bahkan tertawa. Membuat Jaehyuk semakin bertanya-tanya.
Sebenarnya, Jeongwoo mencintainya atau tidak ?
Sebenarnya, Jaehyuk Kekasih Jeongwoo atau bukan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet | JEONGJAE
FanfictionJaehyuk adalah kekasih Jeongwoo. Namun, dalam realitanya keduanya bak bukan sepasang kekasih. Hanya Jaehyuk yang terus mencoba menempel pada Jeongwoo. Sedang Jeongwoo, ia hanya menganggap Jaehyuk seakan angin lalu. Namun meski begitu, Jaehyuk yang t...