Chapter 9 : Aku mudah cemburu

281 41 46
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°

Pagi ini Anne terbangun dengan posisi tubuh yang tertelungkup sambil memeluk bantal yang sepertinya dengan sengaja Namjoon susun agar selimut yang membungkus tubuh polosnya tidak tersingkap dan berakhir membuat Anne kedinginan. Tangannya terulur, mencari keberadaan suaminya, namun nihil. Namjoon tidak ada di sampingnya hingga membuat Anne perlahan-lahan membuka kedua matanya meski hanya membentuk sebuah garis lurus yang hanya cukup untuk melihat cahaya samar dari balik gorden.

"Sayang ..." suara parau itu terdengar saat Anne mencoba memanggil Namjoon yang dia pikir mungkin sedang berada di dalam kamar mandi. Namun karena tidak juga ada sahutan, Anne kembali memanggil dengan suara yang lebih jelas meski dia harus berdehem dua kali.

"Namu ..." Panggilnya lagi tapi tidak juga terdengar sahutan dari pria yang sejak tadi Anne panggil namanya.

Jemari lentiknya mengusap lembut kedua mata agar bisa terbuka lebih lebar dan menatap sekeliling meski belum bisa terlalu jelas. Perlahan dia menggeser tubuhnya untuk mengambil sebuah kertas yang sepertinya sengaja Namjoon tinggalkan di atas nakas dan membacanya pelan.

"Aku pergi olahraga sebentar, sarapan sudah ku siapkan. Makanlah jika sudah lapar atau jika belum, kau bisa menungguku pulang untuk sarapan bersama, Sayang."

Anne kembali meletakkan kertas tersebut dan memilih untuk berbaring sebentar lagi sebelum beranjak dari ranjang. Jemarinya perlahan mengangkat kain tebal yang masih membungkus tubuh telanjangnya seraya mengerjap beberapa kali.

"Semalam benar-benar tidak jadi, ya?" gumamnya dan kembali menurunkan kain itu. "Sebaiknya aku segera bersiap-siap."

Setelah kesadarannya terkumpul, Anne menyingkap selimut tadi kemudian berjalan melintasi ruangan luas itu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat bekerja seperti biasa namun gerakannya saat hendak mengeringkan tubuhnya yang basah pun terhenti saat menyadari jika dia gagal lagi ... mereka gagal lagi.

Anne datang bulan. Dan itu artinya usaha mereka kemarin harus gagal lagi.

Sambil mendesah pelan, Joanne mengganti handuknya dengan handuk baru dan memasang pembalut sebelum terduduk di atas kloset yang tertutup itu dengan kedua tangan bertumpu di atas paha. Mengusap wajahnya kasar kemudian meremas rambut yang masih basah itu dengan cukup kuat. Terlihat frustasi bahkan air matanya kini sudah menggenang di kedua pelupuk indah itu, hanya membutuhkan satu kali kedip dan luruh semua rasa kecewa dan nyaris putus asa yang kini tengah merajainya.

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang