"Lee Haechan,,," teriakan menggema itu spontan membuat beberapa member yang sedang bersantai berjengit, bahkan ada yang sampai hampir terjungkal.Suara itu milik pemuda beralis camar, ntah apa yang di lakukan mangne mereka kali ini, jelas kalau teriakan Mark ada sebab nya kan.
Sedangkan sosok yang tadi di teriaki nama nya terkikik dan berjalan santai ke arah dapur, menghela nafas lelah. Taeyong tau pasti anak itu berulah lagi.
Haechan membuka kulkas dan mengambil air dingin yang sudah pasti akan di tenggak nya, mungkin setelah menjahili Mark tenaga nya butuh di isi.
"Sekarang apa lagi yang kau lakukan pada Mark heum," bibir Haechan mencebik dan berjalan menghampiri Hyung nya yang duduk di kursi meja makan, dia menjatuhkan pantat nya di kursi itu juga, duduk di sebelah Hyung nya tadi yang sempat bertanya.
"Ya habis nya, Mark Hyung kaku sekali!! Jadi aku membantu nya sedikit, hihihi." Taeyong menggeleng, ntah membantu apa?? Tapi Taeyong bisa membayangkan kalau bantuan yang diberikan oleh mangne nya bukan hal baik, karena orang yang dibantu sampai kesal begitu, memang ada orang habis di bantu malah marah!! Tidak ada batin Taeyong.
Taeyong mengusap pelan kepala si bungsu saat anak itu sibuk menjejali mulut nya dengan cookies dari dalam toples. "Jangan membuat orang lain terlalu kesal eoh, Hyung takut kalau mereka marah dan akan membalas mu."
Bibir Haechan kembali maju beberapa senti. "Coba saja kalau berani membalas ku," ujar nya menantang.
"Hey bayi, apa yang kau lakukan pada ponsel Mark!! Sampai dia tidak berhenti menggerutu begitu??" Tanya Yuta yang kini ikut mendudukkan dirinya.
"Hanya bermain sedikit, Mark Hyung saja yang berlebihan." Anak itu malah semakin kesal, kan harus nya yang marah Mark. Ini kenapa malah yang menjahili jadi marah juga.
Yuta diam menatap mangne yang dulu sempat protes karena dirinya lebih memanjakan Mark dan Jungwoo, dan hanya menganggap mereka menggemaskan ketimbang dirinya. Lucu memang!! Dia mau di anggap menggemaskan tapi dia juga yang langsung meminta apalagi tanpa malu untuk mengungkapkan kecemburuan nya pada dua member lain.
"Kau ini, tidak cari ribut sehari saja seperti nya akan membuat mu kejang kejang ya." Haechan mendengus, apa apaan. Kalau dia libur saja dan tidak ke dorm mereka semua sibuk meneror nya kapan akan datang, kapan akan sampai, tapi saat dia ada di depan mata malah mereka sibuk sendiri, ya jelas lah kalau anak nya cari masalah agar di perhatikan.
"Haechan-ie, ponsel mu berbunyi." Doyoung memberikan ponsel Haechan yang terus berdering dengan nama Jeno yang terpampang di depan layar nya.
"Ah-, aku lupa Hyung." Cengir nya polos, kala dia baru mengingat kalau punya janji dengan Jeno.
"Hallo,,"
"Yak!, Kau lupa ya?? Pasti lupa kan." Haechan meringis saat mendengar pertanyaan beruntun dari Jeno, dia berjanji akan pergi bersama teman se line nya.
"Hehe mian,"
"Sekarang turun, aku datang menjemput mu."
Tut
Telfon nya terputus sepihak karena Jeno buru buru mematikan nya, dia tidak akan menunggu lama kalau Haechan tidak melupakan perjanjian yang dibuat anak itu sendiri.
"Hyung, aku pamit ya!! Jeno sudah menunggu."
"Nanti balik kesini kan"
"Tergantung sih Hyung, kalau anak-anak minta aku nginep di dream ya bakal tidur di sana, tapi kalau ngk,,,,?? Mungkin balik kesini atau pulang ke rumah." Iya Haechan memang sudah membeli rumah dengan uang nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️
Losowesi bocil kematian yang di sayangi hyungdeul nya.. si bayi yang mau menjadi dewasa tapi selalu di manjakan oleh orang sekitarnya. Haechan mang-ne brother ship ilichil Hyung manajer hyung staff dan lain-lain