Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
Fahad tampak santai diatas pohon dia mulai mengamati sekitar menantikan musuh yang datang, dia akan menggugurkan mata-mata musuh, mengingat hanya ada tiga tim yang tersisa dia yakin tim 10 yang akan datang.
Fahad tersenyum melihat dua orang yang mengintai dibalik semak-semak, dia dengan lincah dan hati-hati melompat dan bersiap melumpuhkan kedua lawannya itu.
"Eh, akh, aduh sakit njirr!" umpatnya saat tangannya dipelintir oleh salah satu lawan, seorang gadis.
"Eh," ucap yang satu lagi melihat Fahad membuat Fahad terdiam dan mengerjapkan mata melihat cowok itu.
"Lah lo," ucap Fahad saat mengenal cowok itu lalu menoleh pada gadis yang menelintirnya.
Mereka berdua sama-sama kaget.
"Eh?!"
"Ngapain lo di sini Fan?!" seru Fahad kaget pada gadis itu, Fani.
"Lah, emang ngapa kalau gue di sini?"
"Ya gak kenapa-kenapa sih. Eh? Mending lo balik sana, gue malas dengar si Gerant ngumpat mulu karena gagal kencan sama lo, mending calon kakak ipar pulang terus mikir cara kalian bisa kencan tanpa ketahuan Madam," ucap Fahad membuat Fani memandang datar cowok itu.
"Eh oon gak ada hubungannya ucapan lo sama gue di sini!" seru Fani membuat Fahad melotot kesal pada gadis itu.
"Lo kok gak ada sopan-sopannya sih sama gue?! Gue lebih tua dari lo!"
"Gue kakak ipar lo!"
"Masih calon, yakin banget lo Gerant yang jadi jodoh lo, mana tau orang lain," ucap Fahad dengan kesal membuat Fani terdiam.
Laki-laki yang datang bersama Fani tadi meringis saat melihat gadis itu, apa lagi aura yang dikeluarinnya, "Wes, panas bener...salah ngomong lo Had."
"Ap-akh Fan Fan sakit au akh!" Pekik Fahad saat Fani menguatkan pelintirannya.
"Kenapa lo ngomong gitu hm? Kakak lo lagi selingkuh? Awas aja kalau dia berani macam-macam sama gue, gue pastiin keluarga Balapati hilang," ucap Fani mengancam membuat Fahad merinding.
Fani kemudian melepas pelintirannya kemudian menepuk tangannya seakan menghapus debu ditangannya.
"Shit, gila ya gak Madam gak adeknya sama aja seram," gumam Fahad sambil meringis memegangi pergelangan tangannya yang memerah.
Fahad kemudian memandangi laki-laki yang bersama Fani tadi mencoba mengingat nama laki-laki yang dia kenal sebagai sepupu Alan.
"Nama gue Juan," ujarnya membuat Fahad tersentak.
"Gue tau dan gue gak nanya."
"Dari muka lo kelihatan banget, lo salah satu muridnya Fea ya? Oh iya mereka anak-anak yang dipilih Fea?" tanya Juan melihat pertaruang yang ada di dekatnya itu.
"Iya ada empat, satu lagi jadi tim menyerang dan satu lagi ngikutin Madam," jawab Fahad.
"Ya gerakannya gesit, kak Cia kalau milih orang memang gak pernah salah," komentar Fani.
"Iya tapi kali ini dia agak lambat gak sih? Baru empat orang, gue yakin target dia banyak tu," ucap Juan mengingat sifat Felicia dan tentunya itu benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...