"People come and go, but memories stay"
DI ruang kelas XI MIPA-3 terdapat seorang gadis yang sedang termenung setelah kejadian tadi meskipun, bel istirahat telah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tidak membuat seorang gadis bermata hazel itu segera beranjak untuk ke kantin. Membuat kedua temannya bingung dengan sifat baru gadis ini, tidak biasanya bel istirahat ia akan stay di kelas. Bukan tipe Sera banget! 'pikir kedua sahabatnya'
"Ser, lo sebenernya ada apasih? Kenapa setelah lo nyapa siswa baru itu, lo jadi diem gini? Lo kenal Aksara?" tanya Olivia. Semenjak kejadian saling sapa tadi, Olivia yang notabene nya suka membicarakan orang lain alias gibah sudah menahan kekepoannya untuk bertanya langsung kepada temannya ini sejak pembelajaran Pak Samsul-guru kimia yang terkenal galak di SMA Adhitama. Hingga saat ini ia sudah tidak dapat membendung rasa keponya lagi.
Tersenyum simpul. Sera segera mendongak menatap kedua temannya yang sedang menunggunya untuk ke kantin bersama, seperti biasanya "Kalian ga ke kantin? Ke kantin duluan aja ya! Nanti gue nyusul, gue mau ke toilet bentar"
"Ser, kalo ada sesuatu kita-"
"Liv, udah ayo ke kantin!" ajak Clarissa cepat. Menurut kacamata Sera, temannya ini tipe gadis yang selain cuek juga tidak suka banyak bertanya alias kepo kepada orang. Bukan menahannya, melainkan ia hanya mencoba menghargai privasi orang tersebut. Ya, seharusnya memang begitu bukan dalam siklus petemanan.
Mendengar Clarissa memotongnya, sontak membuat Olivia menggeleng kuat dan menolak mentah-mentah ajakan Clarissa "Entar dulu! Ser, lo beneran ga ada yang mau diceritain sama kita-kita nih. Kalo ada apa-apa gue paling bisa diandelin kok"
Clarissa yang sudah tidak tahan dengan celotehan temannya itu, sontak meraup wajah Olivia "Bacot banget ah! Jadi ke kantin ga sih! Sera juga butuh waktu buat cerita Liv, jangan karena lo temennya lo dengan bebas berhak tau luar-dalemnya Sera"
"Iya-iya, ih PMS yah lo. Sorry ya Ser, biasa nih mulut emang suka lemes kalo belum dapet asupan nasi gorengnya Mang Asep, hehe."
Clarissa hanya memutar bola matanya malas "Lo gue pesenin kek biasanya ya, Ser"
"Iya. Thanks ya, sorry karena gue waktu istirahat kita jadi terpotong"
"Santai aja. Gapapa, kita duluan ya Ser" pamit Clarissa sebelum meninggalkan kelas.
Asli deh, diantara mereka Clarissa emang paling perhatian banget, untung lo bukan cowok Clar.
"DULUAN YA MYSERA KUU! MUAHHH" teriak Olivia sebelum meninggalkan kelas. Membuat seisi kelas yang masih ada disana hanya bisa mengusap dadanya sabar. Liv! Liv! Suka banget teriak teriak kek tarzan.
"Kumat lagi deh lo" gerutu Clarissa sembari menarik tangan gadis cerewet itu.
Cerewet sih, tapi Olivia tuh ya! Bisa dikatakan paling cantik diantara mereka bertiga, ya karena marga Johnson itu berasal dari keluarga terpandang yang pastinya bukan dari warga +62. Ngerti kann, kalo sekarang tuh viralnya lo good looking dan berduit, lo punya kuasa.
Melihat kedua temannya sudah meninggalkan kelas, membuat Sera menghembuskan napasnya kasar. Sera segera berdiri dari bangkunya dan berjalan keluar kelas untuk ke toilet sebentar sebelum menyusul teman-temannya yang saat ini sudah nangkring di kantin, sambil melahap nasi goreng Mang Asep yang terkenal nikmat seantero sekolah. Tapi sebelum itu, ia menengok ke belakang sebentar atau lebih tepatnya bangku deretannya paling belakang, bangku milik siswa yang saat ini masih saja betah mengganggu pikirannya 'Kadang yang bikin sakit itu bukan orangya tapi kenangannya.'
***
Sedangkan cowok yang sejak tadi masih asyik memjamkan matanya, langsung membuka matanya sesaat setelah dirasa gadis yang memandanginya sudah berlalu dari kelas. Memandang pintu kelas rumit, lantas ia menghela napas pelan "Mysera" gumam Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARASERA
Teen Fiction"Tentang hadirmu yang perlahan melenyapkan sebuah kisah" *** "I don't need anything Ser, dengan ngejaga lo di balik bayangan gue itu udah lebih dari cukup." Gadis itu sontak mendongak, membiarkan mata hazel yang sudah dibanjiri air mata bertemu deng...