EXTRA CHAP

125 9 1
                                    

Iori terbangun saat sinar matahari menerobos ke dalam kamar hotel. Dia mencoba duduk dan meringis pelan saat merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.

Iori melihat ke sekujur tubuhnya dan mendapati banyak tanda kemerahan di sana. Dia menoleh ke arah Tenn dan Riku yang berada di kedua sisinya. Dia menghela nafas pelan dan mengusap kepala mereka berdua.

"Riku-san, Tenn-san, okitte! Assadayo!"

Tenn mengerjapkan matanya dan tersenyum saat mendapati Iori sedang menatapnya. Sedangkan Riku langsung terduduk dan mengecup pipi Iori.

"Ohayou, Iori."

"Ohayou mo, Riku-san, Tenn-san."

Tenn terduduk dan mengecup pipi Iori yang satunya.

"Aku mandi duluan."

Iori mendengus melihat Tenn dan mengalihkan pandangannya ke arah Riku.

"Jadi?"

"Ehehehe gomen. Aku akan menggendongmu ke kamar mandi."

Riku hanya tertawa canggung sambil memalingkan wajahnya. Sedangkan Iori mendengus pelan.

"Riku, habis antar Iori ke kamar mandinya, jangan lupa sekalian siapkan pakaiannya."

Terdengar suara Tenn yang berteriak dari kamar mandi. Iori membelalakkan matanya dan menggeleng ke arah Riku.

"Ehh?? Tidak usah. Aku bisa sendiri."

"Izumi Iori. Jangan membantah."

Iori meneguk ludahnya kasar mendengar Riku yang memanggil nama panjangnya. Jika begini, dia tidak akan bisa membantah apapun perkataan Tenn dan Riku.

"Baiklah."

Riku tersenyum dan menggendong Iori ala bridal style ke kamar mandi di kamarnya.

"Kau ingin berendam?"

"Hmm. Boleh deh."

Riku tersenyum seraya mendudukkan Iori di samping westafel. Dia beranjak untuk mengisi bathup Iori dengan air hangat.

"Bagaimana bagian bawahmu?"

"Sedikit nyeri."

"Jika masih perih, aku akan membantu mengobati."

Wajah Iori sontak memerah mendengar itu. Dia menggeleng cepat.

"T-tidak perlu, Riku-san."

"Baiklah."

Riku tersenyum dan mematikan keran air. Dia lantas menggendong Iori dan mendudukkannya di dalam bathup.

"Jika perlu sesuatu atau sudah selesai, panggil aku."

"Ughh tapi-"

Ucapan Iori terputus saat Riku sudah menghilang dari balik pintu kamar mandinya. Dia hanya menghela nafas pelan. Dia harus membersihkan lubangnya.

Setelah kurang lebih setengah jam, mereka bertiga sudah selesai mandi. Iori menghampiri kamar Riku dan Tenn dengan sedikit tertatih karena lubangnya masih sedikit perih. Dia mengerutkan keningnya saat melihat Tenn dan Riku memakai pakaian yang cukup rapi.

"Kalian mau pergi kemana?"

Tenn dan Riku menolehkan kepalanya ke arah asal suara. Mereka tersenyum ke arah Iori.

"Kami mau mengajakmu jalan-jalan."

"Hah? Kemana??"

Tenn dan Riku saling berpandangan. Mereka menghampiri Iori dengan tersenyum. Tenn menggendong Iori dan mereka mulai pergi menuju lobby.

Sesampainya di lobby, sudah ada mobil yang menunggu mereka. Ternyata Anesagi dan Tsumugi sudah menyiapkan mobil ini.

Iori menolehkan kepalanya ke arah Anesagi dan Tsumugi. Mereka hanya membalas tatapan Iori dengan senyuman.

Tenn mendudukkan Iori di kursi samping pengemudi sedangkan Riku langsung masuk ke kursi belakang. Tenn langsung berputar untuk masuk ke kursi pengemudi.

Setelah mereka bertiga memakai seatbelt, Tenn segera melajukan mobilnya. Rencananya mereka ingin membawa Iori ke sebuah pantai.

Hari terakhir mereka di Okinawa dihabiskan dengan berjalan-jalan serta menikmati waktu mereka sambil bersenang-senang.

Tenn dan Riku tidak ingin senyuman serta tawa Iori menghilang dari wajah manisnya. Mereka berharap hubungan mereka langgeng dan mereka selalu bahagia.













THE END

Real the end ya guys. Doain bsk bakal bikin book dengan crackpair dari donghua mdzs sama tgcf

[END] Izumi Iori, Aishiteru-yo (TennIoRiku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang