Perkara Jodoh

748 61 40
                                    

"Mih, adek minta di jodohin dong, kaya yang di AU AU itu. Keknya enak banget anak orang mah di cariin jodohnya sama orang tuanya," keluh Seokjin tiba-tiba saja.

Ibu Seokjin yang tengah menyiapkan makan malam mengernyit bingung dengan pertanyaan anak satu-satunya ini. Jangankan untuk menjodohkan, memaksa satu dua hal saja pada putrinya satu ini saja si ibu tidak berani. Soalnya, Seokjin lebih galak dari siapapun di rumah ini. Untung saja, mamih Seokjin adalah sosok yang penyabar dan penuh kasih sayang.

"Lah bukannya kamu masih pacaran sama kak Namjoon itu ya dek?" tanya si ibu mengingat hubungan kesayangannya ini dengan salah satu kakak senior di kampus.

Namjoon juga kerap datang ke rumah mereka karena masih bersahabat dengan sepupu Seokjin yang tinggal di rumah ini.

"Abis putus dua hari lalu tau mih," Seokjin cemberut.

Sekarang dia jomblo dan selama tiga hari inipun Seokjin masih terus merasa galau karenanya. Padahal dia sendiri yang memutuskan pacaranya itu.

"Kok bisa putus?" tanya ibu Seokjin kaget.

"Ya abis dianya sibuk terus, aku dianggurin terus," Seokjin mengerutu.

Bibir plum andalannya mengerucut lucu.

"Trus kak Ungie Ungie itu gimana?" si ibu membahas laki-laki yang lain yang pernah berhubungan dengan sang putri.

"Itu mah mantan aku Mih, dah putus tiga bulan lalu," jawab Seokjin bosan,

Ini ibunya bukannya mencari jalan keluar malah mengungkit-ungkit masa lalu yang ingin segera Seokjin lupakan.

"Balikan aja sama dia Jin," saran sang ibu, karena meski jarang berkunjung ke rumah mereka, ibu Seokjin tahu hubungan keduanya tidak sebentar berlangsung. Justru dengan Namjoon termasuk sebentar, hanya tiga bulanan.

"Ngga mau, orangnya mageran," keluh Seokjin,

Dia ingat bagaimana si kucing enggan mengajaknya keluar untuk jalan-jalan dan malah seringnya Seokjin di tinggal tidur. Padahal sama-sama introvert hanya saja Yoongi lebih parah darinya.

"Ya kan cocok sama kamu," si ibu terkekeh.

"Masalahnya, dia ngomong cuma beberapa kata. 'Ya' 'Ngga' 'OK'. Capek aku tuh Mih ngadepin dia,"

"Bukannya dia yang lebih capek karena kamunya cerewetnya minta ampun," ibu Seokjin semakin terkekeh mendengar ujaran Seokjin. Si ibu juga menyadari kalau putrinya ini memang kalau sudah mengomel tidak akan berhenti.

Justru harusnya para laki-laki yang tidak akan tahan dengan kebawelannya setiap dia merasa kesal atau terganggu. Tapi mana ada juga yang mau marah di baweli Seokjin yang malah terlihat mengemaskan saat marah.

"Mih," protes Seokjin karena bukannya membela anaknya sendiri, ibunya malah membela mantan pacarnya yang putus dengannya sekitar tiga bulan yang lalu.

Seokjin memiliki prinsip yang kuat, saat memutuskan sesuatu dia tidak akan mundur dan berubah pikiran. Sisi keras kepala dari Kim Seokjin.

"Ya udah, pacaran aja sama Jimin Jimin itu, yang suka nganterin kamu pulang,"

"Mih, Jimin udah punya pacar, lagian dia playboy, pacarnya banyak,"

"Duh, percintaan anak mamih kok ribet banget sih,"

"Makanya, aku capek. Aku udah nyerah deh kalau urusan jodoh. Mamih sama papih aja ya yang mikirin? Kepala adek pusing," Sembari mengerutu, Seokjin meninggalkan dapur dan seseorang menghadang langkahnya.

"Apa?!" tantang Seokjin kesal.

"Lu ngobrol apa sama tante?" kakak sepupu Seokjin bertanya dengan penasaran,

PURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang