bab. 33

208 22 4
                                    

Arash berbalik melihat ke arah pintu, dia bersiap untuk melawan, namun ia begitu terkejut saat melihat Mario berdiri didepan pintu.

"Om rio..." Serunya

"Tuan muda kita pergi dari sini, cepatlah..." Jawab Mario seraya tersenyum kepada tuannya itu.

"Bagaimana bisa..."

"Aku akan memberitahukanmu nanti, sekarang sebaiknya kita pergi dari sini." Potong Mario dan mendapatkan anggukan dari arash.

Namun langkah mereka terhenti saat saat Xander berdiri didepannya dengan mata yang memerah karena emosi yang mulai menguasainya.

"Kemarin lah arash jika kau ingin melihatnya tetap hidup" ucap Xander.

"Pergilah om cari ayah, arash yang akan menghadapi mereka" ucap arash.

"Aku kemarin menyelamatkanmu tuan muda, mana aku meninggalkan mu sendiri, kita hadapi bersama..." Ucap Mario.

"Baiklah... Jika itu yang kau minta nak, Anton habisi mario dan bawa arash kepadaku" titah Xander.

Mario dan arash berjuang menghadapi Anton dan anak buahnya.

"Argh...." Teriak arash kesakitan dan terjatuh karena pukulan Anton mendarat tepat dipunggungnya

"Tuan muda..." Teriak Mario.

Xander berjalan mendekati arash saat melihatnya terduduk dilantai sambil meringis bermaksud untuk membawanya, namun.

"Don't you ever dare to touch my brother" seru daren membuat Xander menghentikan langkahnya.

Xander menatap nyalang ke arah daren yang berani mencegahnya.

"Kau..."

"Kita sebaiknya menyelamatkan diri, kita kalah jumlah" bisik Anton kepada Xander, membuat Xander menatapnya marah.

"Halangi mereka..." Titah Anton kepada anaknya buahnya seraya menyeret Xander dari sana.

"Kejar Mereka..." Teriak salah seorang polisi yang memimpin pasuka yang datang bersamanya dan daren.

"Arash..." Seru daren seraya berjalan cepat ke arah arash yang terduduk dilantai sambil menahan sakit di punggungnya.

"Kak daren..." Jawab arash mencoba untuk berdiri.

"Kamu tidak apa - apa?" Tanya daren khawatir.

"Alhamdulillah..." Ucap arash

"Kau bisa berdiri dan jalan?" Tanya daren kembali memberikan tatapan khawatir saat melihat arash yang terus meringis.

Arash hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan daren.

"Baiklah...kita pergi dari sini menemui dad..." Ucap daren seraya membantu arash bangun.

"Ayah...?" Ulang arash.

"ya... dad here... his coming with me" ucap arash.

"Bagaimana dengan om rio?" Tanya arash kembali dan menoleh kearah Mario yang dalam keadaan memprihatinkan.

"don't worry about uncle rio, they will help him" ucap daren kembali.

"help uncle rio and take him to the hospital" titah daren kepada anak buahnya yang tersisa disana.

"Terimakasih kak" ucap arash dan mendapatkan anggukan dari kakaknya itu.
______________________________________

Abimana terlihat begitu cemas saat mendengar dari komanda Raka jika Xander berhasil lolos dan anak buahnya tengah mengejarnya.

"Bagaimana dengan arash..." Tanya Abimana kepada komanda Raka.

"he's here with me ..." Ucap daren yang sudah berdiri dibelakang Abimana dengan memapah arash bersamanya.

sandaran hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang