Happy Reading! 🌮🌮🌮🌮🌮
Ini pendek, sengaja. Mari pemanasan setelah hiatus sekian lamaa.Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Tiga Puluh - Ganjaran Figuran
Karrel menghela napasnya saat lagi-lagi Syakira tidak merespon panggilannya. Kembarannya itu baru sadarkan diri beberapa menit lalu, dan dia terdiam dengan tatapan kosong ke salah satu sisi kamar rawatnya.
"Jadi, Syakira sakit apa?" tanya Karrel pada sosok pria yang mengenakan jas putih di depannya. Syakira selesai diperiksa, Karrel mengalihkan atensinya setelah mengusap kepala Syakira. Kembali menatap lekat pria separuh abad yang merupakan seorang dokter senior di rumah sakit itu.
"Nona Syakira hanya kelelahan, dia cukup beristirahat dan akan pulih dalam beberapa hari." jelas dokter bernama Krian, pria setengah abad asal Manado itu mencatat hasil pemeriksaan di dokumen kesehatan milik pasiennya kemudian menyerahkan dokumen tersebut kepada perawat yang setia di sampingnya.
"Lalu, kenapa dia tidak juga merespon?" desak Karrel tidak puas dengan jawaban dokter Krian.
"Nona Syakira kemungkinan masih shock, mungkin dia masih memproses apa yang dia rasakan, lihat, atau dengar sebelumnya." jelas dokter Krian sabar. Karrel itu, seperti kloningan dari sahabatnya. Keras dan terus menuntut apa yang mengganggu isi kepala mereka.
"Baik, Anda bisa pergi." tukas Karrel mengusir dokter Krian yang dibalas jitakan pada keningnya.
"Saya yang dokter di sini." ujar dokter Krian.
"Ha ha, sorry Om." ucap Karrel sambil memberi tanda peace dengan jemarinya.
"Jadi, kamu sudah memutuskan mau mengambil jurusan apa?" tanya dokter Krian mengambil duduk di sofa yang ada di ruang rawat Syakira. Perawat yang sebelumnya ada di ruangan itu telah pergi, dan lagipula jam praktek dokter Krian sudah selesai sejak beberapa jam lalu. Hanya saja ada pasien eksklusif yang harus dia tangani sendiri.
"I dont know." jawab Karrel enteng dan duduk di samping dokter Krian.
"Mungkin ikut saran Papa." ujar Karrel dengan senyum tipis di bibirnya.
"Benar tidak mau mencoba kedokteran?" tanya dokter Krian sambil menatap Karrel yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.
"Kamu pintar." lanjutnya.
"Om, nggak semua orang pintar harus ambil kedokteran kan?" tanya Karrel retoris.
"Lagipula memang Om siap sama respon Papa?" tanya Karrel kemudian terkekeh saat melihat dokter Krian yang bergidik.
"Om tahu Karrel harus terus sama Syakira, dia putri sematawayang keluarga Ravindra."
"Ya, dia satu-satunya. Bahkan seluruh anggota Ravindra akan melakukan apapun untuk dia. Termasuk kamu." ucap dokter Krian menggelengkan kepalanya miris. Nyata memang Ravindra terlalu memuja anak perempuan mereka dan Syakira adalah satu-satunya cucu perempuan yang mereka miliki.
"Kamu mengubur mimpimu untuk dia." ucap dokter Krian kemudian bangkit dari duduknya, menepuk pelan jas yang dia kenakan seolah ada debu yang menempel di sana.
"Saya hanya tidak ingin kamu menyia-nyiakan masa depanmu." tutup dokter Krian lalu meninggalkan ruang rawat itu tanpa menoleh sedikitpun pada pasiennya.
Syakira sudah sadar, seratus persen kesadarannya telah kembali. Tidak tahu apa yang terjadi padanya, dia hanya merasa sedikit lelah. Seperti telah berlari berkilo-kilo meter. Tetapi, pendengaran dan otaknya masih berfungsi dengan normal. Dia mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan oleh kakaknya dan dokter Krian, atau biasa dia panggil sebagai Om Krian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World: Another Antagonist Figure
Teen Fiction[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah menemukan novel yang ada di bawah tempat tidurnya, Syakira sadar bahwa takdirnya sudah ditentukan. Dia a...