Dentuman musik terdengar keras dari dalam sebuah villa yang nampak sudah ramai. Sebuah motor kuda besi yamaha XSR 155 mulai memasuki pekarangan villa berbarengan dengan sebuah mobil Mini Clubman John Cooper Works berwarna merah.
Gracia memarkirkan motornya diikuti oleh mobil tersebut yang berhenti tepat disamping kanan motor Gracia.
Pengendara mobil tersebut turun berjalan memutari mobil.
"Lho berhasil juga ternyata kang ojol bawa bidadari surga kesini?" celetuk seseorang yang tak lain adalah Herris pada Gracia yang sedang berbalik membukakan helm yang terkait di kepala Shani.
"Enak aja kang ojol, calon mantu nih boss!" Gracia mendelik pada Herris yang sedang membukakan pintu mobil untuk Claurina.
"Halah calon mantu" cibir Herris.
"Dih gue emang udah dapat restu dari komandan!" sahut Gracia.
"Mimpi kali lu"
Pergelutan mereka terhenti tatkala sebuah mobil Audi Q3 memasuki pekarangan dan mengapit motor Gracia.
Suara grasak-grusuk dari bagian samping pengemudi mengambil atensi mereka yang tak lama terdengar suara seperti dua karung goni beras yang terjatuh diikuti suara meringis.
"ADOH!"
"awshh mama! patah pinggang gue!"
Tak lama keluar Ara dari balik pintu kemudi berjalan santai kearah Gracia dan yang lainnya sedangkan Ashel dan Marsha membantu dua orang yang tampak meringis tergeletak di tanah.
"Maka nya jadi orang gak usah banyak tingkah! Badan doang gede kayak Titan! dasar bocil." cibir Chika pada kedua sosok yang tengah dibantu berdiri oleh Ashel dan Marsha.
"Dih, marah-marah mulu bibit-bibit nenek gayung." gerutu Zee.
"Apa lo bilang!" pekik Chika memberi pelototan tajam pada Zee yang langsung bergidik ngeri berlari bersembunyi dibalik Marsha.
"Dasar jambul." ledek Adel dengan suara pelan namun berhasil tertangkap pendengaran tajam Chika.
"Ngomong sekali lagi." ucap Chika dengan tersenyum lembut namun hal itu malah membuat Adel ketakutan karena ternyata tangan sosok itu sudah bertengger pada perutnya siap memelintir gumpalan daging yang diambil oleh tangannya.
"Aceeel tolonginnnn" rengek Adel meminta bantuan pada sosok yang bisa menyelamatkannya dari situasi ini.
"Udah, jangan di ladenin mulu tingkah unfaedah mereka. Tuh, ci Shani sama yang lain udah pada nungguin." ucap Ashel membuat Chika melepaskan tangannya namun masih memelototi Adel yang bernafas lega.
Mereka berjalan menghampiri Gracia dan yang lainnya yang sudah menunggu dari tadi.
"Ci Gre kalo mau marah, marahin aja tuh dua bocil kematian." ucap Chika tiba-tiba.
Gracia hanya tersenyum tengil menatap Adel dan Zee yang sudah memberi kode mata pada Gracia.
"Chika kenapa marah-marah mulu sih? entar cepat jadi nenek-nenek lho" ujar Gracia santai membuat Chika menatap cemberut sosok itu.
"Ihhh ci Greee" rengek Chika pada Gracia yang hanya tertawa tengil.
Shani yang melihat itu sedikit mengerutkan keningnya lalu dengan secepat kilat mengubah ekspresinya menjadi datar tatkala Gracia menoleh kearahnya.
"Anak-anak kayaknya udah pada mulai. Kuy masuk" ajak Gracia pada mereka.
Shani POV
Dentuman musik sangat memekakkan telinga ketika memasuki villa itu. Banyak orang menari-nari yang di dominasi oleh cowok-cowok yang kemungkinan besar adalah anak-anak dari gang Triple Troubles. Setauku, sekarang udah ganti nama jadi the curuters. Itupun karena cerita random Gracia yang bilang kalo nama gang nya sekarang bukan lagi Triple Troubles karena udah ada Zee sama Adel. Itupun hanya untuk anggota inti, sedangkan untuk keseluruhan namanya jadi Trytroub. Entah dari sejak kapan aku mulai mengetahui semua hal yang bersangkutan dengan Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amtrak (PENDING)
Teen FictionSebuah kisah klasik tentang anak-anak remaja yang mengejar cintanya. Namun petualangan tak terduga pun hadir membawa ketegangan, aksi, serta rasa cinta yang perlahan muncul dari setiap insan seiring dengan berjalannya petulangan yang mereka lalui. B...