THE BRANDAL'S [TaeKook (AU)][End]✅

33

¤¤¤

Sadewa masih berlibur, dia kini sedang bermanja ria dengan Nakula setelah menidurkan sikembar. Sadewa menggunakan paha Nakula sebagai bantalan, karena posisi mereka saat ini sedang lesehan dibalkon kamar.

"Bu..."

"Hm"

"Bubu mau apa?"

"Tumben nanyain mau apa"

"Ya...Soalnya selama kita Nikah, Bubu gak pernah minta apapun sama Baba"

Ya, memang benar. Selama mereka Menikah dan Memiliki si Kembar, Nakula tidak pernah sekali pun meminta atau memiliki keinginan dan mengungkapkannya pada Sadewa.

"Em...Sebenarnya Bubu pengen buka Usaha, tapi kan Abang sama Adik masih kecil"

"Usaha Apa?"

"Restaurant, nanti bisa Join sama Mama sama Bubun"

"Usaha jangka Panjang ya Yang"

Nakula mengangguk, tangannya mengelus lembut tangan Sadewa.

"Tapi, sekarang Bubu mau Fokus dulu Ngurus si Kembar. Soalnya mereka masih Bayi"

"Kalau Baba terserah Bubu, cuman apapun keinginan Bubu, pasti Baba akan Penuhi, tapi Bubu harus sabar dulu" ucap Sadewa

"Baba juga jangan terlalu memaksakan, kita jalani saja seperti air yang mengalir"

Sadewa mengangguk, kemudian Mendusel manja pada Perut Nakula.

"Bu..."

"Apa lagi Ba..."

"Jaitannya udah Kering belum?"

"Udah, kenapa?"

"Um...Kalau kita Melakukannya, kira-kira Bubu kesakitan gak?"

Nakula mengulum senyum, dia tau Sadewa menginginkan hal itu.

"Baba mau?" Tawar Nakula

"Ya...Kalau Bubu mau, kalau Bubu gak mau juga gak papa"

"Tunggu sampai Abang sama Adik Berusia satu tahun dulu ya...Soalnya yang kering cuma jaitan diluar aja, kalau jaitan didalamnya masih suka perih" ucap Nakula

"Oh gitu, ya udah gak papa"

"Baba gak akan Jajan diluar kan?"

"Ya enggak lah, masa iya" ucap Sadewa

"Baiknya suamiku" ucap Nakula mencubit gemas kedua pipi Sadewa.

"Sakit atuh Yang..." rengek Sadewa.

Nakula hanya terkekeh melihat wajah Sadewa yang merengut, jarang sekali mereka ngobrol berdua seperti ini karena Sadewa yang sibuk bekerja.

"Oh iya Bu, Mama sama Bubun tumben ya udah beberapa hari ini gak kesini"

"Iya juga ya, ke sana atuh yuk"