*************************************
"SEBELUM KEGIATAN UPACARA PADA HARI SENIN INI KITA BUBARKAN, KAMI DARI PIHAK SEKOLAH ADA PENGUMUMAN YANG SANGAT MEMBANGGAKAN BAGI SEKOLAH KITA INI".
Ucap seorang pria berkumis Pak Maman namanya, Wakil Kesiswaan yang sedang bediri dengan memengang Mic dan satu Map berisi surat di depan seluruh murid yang baru saja melakukan upacara bendera hari senin, di SMA Satu Nusa memang sudah biasa.
Setiap hari senin setelah cara upacara selesai. Seluruh murid di kumpuklan dan biasanya ada dua kemungkinan. Yang pertama biasanya Razia tas atau seperti sekarang ini.
"YAITU KITA TELAH MENDAPATKAN PENGHARAAN DENGAN MEMPEROLEH MENDALI EMAS DARI KATEGORI SAINS MATEMATIKA TINGKAT PROVINSI, YANG DI OLEH ANANDA ALUNA AZALEA WICAKSONO".
Serunya dan di sambut dengan tepukan dan pujian banyak guru dan hampir semua murid.
Aluna Azalea Wicaksono
×
AlunaDia Aluna Azalea Wicaksono remaja perempuan yang berusia 17 tahun dengan tinggi 160 cm, jalan begitu anggun menuju ke depan untuk penyematan mendali yang di perolehnya.
Siapa yang tidak mengenalnya, siswi yang mepunyai segudang prestasi, baik hati dan yang paling begitu menjadi perhatian adalah dia begitu cantik.
Jadi siapa saja yang melihatnya pasti akan terkesima. Dia juga mempunyai julukan di SMA Satu Nusa yaitu Princess.
"Cantik banget ya Luna, pasti bangga banget orang tuanya"
"Pliss dia tuh perfect banget"
"Udah gue tebak pasti Luna".
"Iri banget gue, siapa ya yang beruntung jadi cowonya".
Dan blablabla begitu banyak sekali pujian-pujian yang di sematkan.
"SELAMAT UNTUK KAMU ALUNA, SEPERTI BIASA KAMU SANGAT MEMBANGGAKAN, OH IYA ADA LAGI PENGHARGAAN YANG SEKOLAH KITA DAPATKAN DARI KATEGORI LOMBA BERCERITA DAN MENULIS TINGKAT NASIONAL YANG DI PEROLEH SEORANG SISWI YANG BERNAMA ALULA AZALEA WICAKSONO. KEPADA ALULA SILAKAN MAJU KEDEPAN".
Berbeda dengan sebelumnya dimana tepuk dan pujian begitu bergemuruh, kali ini hanya ada beberapa saja.
Bahkan nyaris tidak ada yang ada hanya bisik-bisik dari murid dan tepuk seadanya dari beberapa guru.
Alula Azalea Wicaksono
×
Alula
×
LulaTidak ada yang salah dari siswi yang di panggil Lula tersebut, dia berpenampilan sewajarnya murid biasa.
Hanya pembedanya ada kaca mata yang menghiasi wajah nya dan jalan yang selalu menunduk. Bukan karena uang nya jatuh.
Ia anak yang tidak percaya diri dan bahkan dimata para murid SMA Satu Nusa ia di panggil dengan julukan si Upik Abu yang tak punya teman, berbeda dengan kembaranya Aluna.
Iya mereka saudara kandung, tepatnya saudara kembar.
Setelah semua sesi upacara dan pengumuman penghargaan selesai seluruh murid berjalan menuju kelasnya masing-masing untuk memulai pelajaran pertama mereka yang begitu.. Ah kalian tahu sendiri bagaimana susana di hari senin pagi.
"Lula!" Teriak seseorang dari belakang yang lumayan kecang, dan langsung membuat ia menoleh kebelakang.
"Huft... Tunggu Dek" Ucapnya lagi sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlari. "Kamu Kok langsung pergi aja sih, kan ada sesi foto sama kepala sekolah". Lanjutnya dengan muka bingung.
"Ngga penting". Balas Lula datar sambil berjalan kembali menuju kelas nya, yang diikuti dari samping oleh Luna kakak kembar yang memanggilnya barusan.
"Ishh.. terus aja gitu, tapi kamu keren Dek, Tingak nasional loh. Wah Jinjja Daebak". ucap luna sambil semangat menyentuh gemas kedua pipi adiknya.
"Lepas". satu kata dengan tegas dari Alula.
"Tapi kan Dek--". ucap Luna terputus karena kedua tangannya lansung di hempaskan oleh adiknya Lula membuat Luna hampir terjatuh ke lantai sebelum ada seseorang yang menahan kedua lengan nya.
"Bisa ngga, ngga usah kasar dia kakak kandung lo. Kalo lo lupa". Ucapnya dengan wajah datar dan mata yang begitu menusuk menatap ke arah Alula.
"Lan udah, gue ngga apa-apa kok. Tadi emang gue nya aja yang bikin Adek ngga nyaman". Cegah Luna sampil memegang lengan Galan agar tidak terjadi keributan.
Galan Rendra Ramadhan
×
GalanGalan langsung menoleh ke arah Luna dengan wajah yang berbeda drastis dari sebelumnya, tatapan yang begitu teduh.
"Lun tapi dia udah keterlaluan, lu baik tapi dia--"."Galan udah stop, anter gue ke kelas aja yaa" Luna langsung putus ucapan Galan.
Lula yang masih di sana hanya menatap dengan bosan, meski dalam hatinya ia sangat sakit.
Melihat seseorang yang dulu sangat dekat dengan mu, bahkan bergantung semua padanya. Kini hanya menjadi orang asing, bahkan saling benci itu begitu sakit.
Melihat tatapan yang dulu hanya untuk mu, kini hilang dan di gantikan oleh orang lain.
Dia Galan, lebih tepatnya Galan Rendra Ramadhan sabahat kecilnya, sekaligus cinta pertamanya. Walaupun Galan tidak pernah tau perasaan berlebih yang ia punya untuknya bahkan hingga saat ini.
Alula langsung saja pergi dan tidak perduli, berdiam lama disana hanya membuang waktu dan membuat hati nya sakit.****************
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second
Novela Juvenil"Lul, tolong kasih coklat ini ke luna ya. Bilang dari gue". "Oke" "Luna aja yang masuk kelompok ini, Lula sorry ya kita pilih Luna buat masuk kerkom ini". "Oke". "Maaf ya Lula Ibu cuma bisa ajak satu orang buat datang ke acara pameran ini, kamu jag...