Chapter 10 : Teman?

297 46 116
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°

Pagi yang menyapa dengan cepat ditambah hujan salju di luar sana semakin membuat Joanne ataupun Namjoon tidak berniat untuk melepaskan pelukan masing-masing. Mereka masih terlalu nyaman di dalam hangatnya dekap, dengan wajah Anne tenggelam nyaman di atas dada bidang Namjoon yang terbalut baju kaus putih tipis, dengan Namjoon yang menghirup wangi Anne setiap kali dia menarik nafas, semuanya terasa pas hingga merasa sangat enggan bahkan saat akan direnggut mentari yang bergerak kian tinggi. Sampai suara dering notifikasi ponsel Anne yang dia letakkan di atas nakas membuatnya bergerak kecil namun belum juga melepaskan pelukannya dari tubuh besar milik Namjoon.

"Sayang ..." Namjoon mendesah pelan masih dengan mata yang terpejam dan suara yang parau.

"Hm?"

"Ponselmu." bisiknya namun semakin mengeratkan pelukannya pada Anne, seolah enggan ada jarak diantara mereka meski hanya sejengkal. "Berisik sekali."

Anne mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel dan membuka separuh matanya untuk membaca notifikasi pesan yang terpampang di layar benda pipih itu.

Wonu

| Anne, terima kasih atas bantuanmu. Ha Joon sekarang sudah tidak takut lagi dengan dokter Kim dan tidak sabar untuk kunjungan selanjutnya.

Anne tersenyum saat membaca pesan tersebut kemudian menekan-nekan layar dengan jemari yang lincah hingga membuat Namjoon tergoda untuk ikut membuka matanya dan membaca pesan di ponsel istrinya itu.

Tentu saja, Wonu. Sampaikan salamku pada Ha Joon, dan sampai bertemu hari senin! |

"Siapa Wonu?" suara berat Namjoon membuat Anne menoleh seraya menutup layar ponselnya dan kembali memeluk tubuh besar yang selalu menawarkan kehangatan di tengah badai salju sekalipun.

"Temanku di rumah sakit." Anne mengecup ujung dagu Namjoon sebelum kembali menyurukkan wajahnya pada ceruk leher pria itu. "Bukankah kau pernah bertemu dengannya?"

"Kapan?" tanya Namjoon lagi, jelas sekali ada ketidaksukaan pada nada bicaranya.

"Pada saat acara amal itu, Sayang." Anne mengangkat wajahnya hingga kini mata mereka saling bertatapan. "Kau lupa?"

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang