1+

8.9K 360 32
                                    

"Mulai hari ini kamu tinggal di sini, tapi inget ya, jangan berisik." Arjun membuka pintu rumahnya lebar lebar agar Alex sang adik tiri yanag mulai hari itu dan seterusnya akan tinggal bersamanya.

Alex mengangguk sambil tersenyum. Dia mengikuti Arjun masuk, tetapi Arjun kembali marah dan memakinya. "Kenapa malah ngikutin aku? Ishh! Kamar kamu ada di lantai satu. Dan ingat! Jangan masuk ke lantai dua! Karena lantai dua adalah wilayahku!" Arjun mengacungkan jarinya ke arah Alex.

Alex kembali terkekeh karena melihat bagaimana cara kakak tirinya yang pendek itu mengancamnya. 'Lucu.' Batin Alex.

Rumah besar Arjun sangat sepi di malam hari, hanya ada mereka berdua yang tinggal di dalam sana. Sebenarnya, rumah itu adalah rumah waraisan dari nenek Arjun yang Arjun tinggali, karena lokasinya dekat dengan tempat Arjun bekerja sebagai seorang dosen muda di salah satu universitas di kota itu.

Alex merebahkan dirinya sambil terus memandangi langit langit kamar. "Kak Arjun tambah kecil," kata Alex lalu tertawa.

Alex menyentuh bagian besar di balik celanya. Bagian batang kejantanannya selalu saja memnegang saat di amemikirkan dan membayangkan wajah serta ekspresi lucu Arjun.

"Ahh ... Aku kanget kak Arjun. Sejak dia jadi dosen dan tinggal jauh dari rumah, aku tak bisa menyentuhnya diam-diam." Alex kembali duduk. Dia melihat ke arah jam dinding.

Jam dua malam.

"Pasti dia sudah tidur kan?" Alex menunjukan senyum liciknya. Lalu setelah itu anak muda itu meninggalkan kamarnya dan berjalan tanpa suara ke arah kamar Arjun di lantai dua.

"Persetan dengan larangan Kak Arjun, tapi aku sangat rindu ... Ah ... Aku ingin menyentuhnya," bisik Alex.

Alex memang sangat menyukai sampai ke tahap terobsesi kepada Arjun sejak mereka kecil. Dulu Alex di adopsi oleh orang tua Arjun untuk menjadi teman Arjun kecil, karena dulu Arrjun itu sangat pemalu dan anti sosial. Hah, tapi sekarang semuanya berubah, Arjun menjadi sangat popular di kampusnya sebagai dosen muda.

"Aku hanya ingin Kak Arjun bersamaku, aku tak suka saat dia ada di antara banyak orang." Alex akhirnya sampai di depan pintu kamar Arjun yang tertutup rapat.

"Eunghhh ... Auuuuh ..."

"Ngghhhhhh ... Mmmmhhh ..."

Alex mengeryitkan keningnya, dia semakin menempelkan telinga ke daun pintu kamar Arjun. "Kak Arjun?"

"Apa yang sedang dia lakukan?""

"Eunnggg ... Aaaah ... Auuuh ... Nghhh ..."

Semakin jelas Alex mendengarnya, semakin yakin jika yang Alex dengar adalah suara desahan dari kakak tirinya yang manis itu.

Wajah Alex ikut memerah saat itu. Dia meneguk ludahnya susah payah, "desahan kak Arjun?"

Banyak sekali imajinasi yang menari indah di atas kepala Alex saat dia menikmati suara desahan Arjun dari balik pintu. Alex kira kakak tirinya itu sangat polos, tapi ternyata suara desahan Arjun sangat amat indah.

"I want to see his face when he moan ..." Alex kehilangan kesabaran dan kewarasaanya.

Dia langsung saja mendobrak pintu itu.

Brak!

Suaranya sangat amat keras hingga membuat Arjun yang terbaring mengakang di atas ranjang sangat kaget.

"Al-Alex!" Arjun terkejut dan panik. Dia ingin mematikan semua alat yang ada di tubuhnya, tapi karena terlalu panik, dia tak bisa.

"Hahahha ... Kak Arjun ... Apa yang kau lakaukan kak?" Alex tertawa dan mengunci kembali pintu Arjun. Lalu dia berjalan dengan pelan ke ranjang tempat Arjun sedang melakukan self bondage.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tahanan Adik Tiri Mesum (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang