Bagian 19: Hati Panas

947 75 7
                                    

"Afan?" Batin Sridevi tak percaya dan mengucek-ngucekan kedua matanya.

"Motor gue!" Afan terus memperhatikan motor besar nya.

"Afan, Lo nggak apa-apa?" Tanya Sridevi.

"Menurut Lo gimana?" Tanya Afan balik

"Lo dari mana aja sih? Pasti keluyuran gak jelas kan Lo?"

"Sok tau"

"Yaudah sini gue bantuin berdiri" Ucap Sridevi menawar sebuah bantuan, dan Afan mengangguk pelan.

"Ayo gua anterin Lo pulang"

"Emang tau rumah gua?" Tanya Afan.

"Tau"

Sesampainya di rumah Afan, Sridevi membantu Afan untuk duduk di ruang tamu, lalu pergi meninggalkan Afan sendiri.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya Sridevi datang dengan membawa sekotak tempat obat.

Tanpa basa-basi Sridevi meneteskan air untuk membersihkan luka, lalu meneteskan obat antiseptik di kapas dan mengusapkannya di lutut Afan, sontak Afan menjerit dengan sangat keras membuat Sridevi tertawa geli.

Selesai mengobati Afan, dirinya menaruh kotak obat di meja yang berada di depannya.

"Thanks" Ucap Afan singkat.

"Sama-sama"

"Lo tadi dari mana, Fan?" Tanya Sridevi kepo.

"Biasa"

"Kakak Lo belum pulang?"

"Gak tau, kenapa Lo cariin Mala?"

"Nggak papa"

"Aneh Lo"

"Kalo gitu gua pulang dulu, Fan" Pamit Sridevi dan diangguki oleh Afan.





...000...





Afan dan Eby sedang duduk di taman sekolah bersama Nizam, Arvin, Agil.

"Gurunya nggak seru jirr, padahal gue pengen kerja kelompok sama Afan" kesal Arvind yang sedang memakan cemilan kesukaannya.

"Bener tuh, padahal gue juga pengennya kita nih cowok-cowok bareng" Timpal Nizam yang sangat kesal.

"Ngapain sih lu ribut udah terima aja apa adanya, kayak gua nih menerima kalau gua jomblo" Ujar Eby yang sedang meminum minumannya.

"Fan, kita kerja kelompok kapan? Bentar lagi pukul 4 nih?" Tanya Agil pada Afan yang sedang fokus bermain game.

"Nanti malam"

"Dimana? Masa kerja kelompok gak ada tempatnya" Tanya Agil sekali lagi.

"Cafe"

"Kenapa nggak di rumah Lo aja, fan? Kan lumayan dapet jajan gratis" Ucap Agil membuat temannya tertawa.

"Makan aja yang Lo pikirin" Sahut Eby.

"Kayak Lo nggak aja by"

"Lo mending, Gil, kerja kelompok sama Afan, lah gua sama tuh cewek nyeselin" Ucap Eby.

"Vio maksud Lo?" Tanya Agil.

"Ya siapa lagi kalau bukan dia"

"Sridevi sama siapa?" Kini Afan bertanya.

"Kurang tau gua" Jawab Arvind

"Coba Lo tanya langsung, Fan" Sahut Agil.

"Yaelah, Gil, Lo kek gak tau Afan aja gimana orangnya" Omel Eby.

"Terlalu mementingkan gengsi"

"Nah, tuh bener kata Arvind" Ucap Nizam.

"Eh, Fan, coba Lo liat arah sana, tuh Devi lagi sama pacar kakak Lo" Ucap Eby seraya menunjuk arah ke sana.

"Wahh, ya kali tuh kakel mau selingkuhan kakak Lo, Fan" Nizam memanas-manasi.

Disana terlihat Sridevi tengah mengobrol bersama Rakha seraya berjalan melewati beberapa murid, sepertinya mereka berdua ingin pulang bersama.

"Kak, gak papa nih, kak Rakha nganterin gua" Tanya Sridevi.

"Gapapa, elah, santai aja"

"Bukannya kak Rakha udah punya pacar?"

"Iyaa, terus kenapa?"

"Kak Rakha gak takut kalau nanti pacar nya marah?"

"Dia gak bakal marah, tadi gua udah izin soalnya, kata dia gak papa" Jawab Rakha dengan jujur.

"Ohh"

"Naik taksi ya Dev, soalnya gua gak bawa motor"

"Iya kak"

Kini mereka berdua tengah Keluar dari gerbang, dan mencari sebuah taksi. Interaksi mereka berdua tidak lumput dari pengawasan Afan dan teman-teman nya.

"Kek nya bakal pulang bareng deh?" Ujar Arvind.

"Kayaknya sih gitu, dari penglihatan gua juga mengatakan kalau mereka bakal pulang bareng" Sahut Eby.








Jangan lupa vote and komen ❤️🌼

Jangan lupa baca cerita aku yang judulnya TENGGARA ya,
Buat kalian yang pada suka sama seseorang, atau punya crush gitu, yok baca cerita TENGGARA, karena cerita itu bakal menceritakan tentang crush" gtu. Itu cerita asli aku guys, yang bakal aku jadiin cerita.


CINTA DAN RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang