Bab 1 (Dentuman Keras)

5 2 1
                                    

Suara dentuman keras di kota terdengar sebanyak dua kali. Belum diketahui darimana asal sumber suara tersebut.

Suara televisi berbunyi nyaring dengan seorang Wanita yang sering kita kenal sebagai Melodi. Wanita berambut panjang lurus dengan kaca matanya. Ia mengikat rambut dengan kucir kuda sembari memperhatikan berita di televisi ruang tamu.

"Apa kau tidak penasaran juga Melodi?" tanya John saudara laki-laki Melodi yang tinggi dan berambut ikal.

Melodi hanya duduk dan mengetik beberapa artikel buatannya di laptop. Ia mengabaikan John yang tengah diliputi rasa penasaran. John mendekat dan menutup paksa laptop Melodi. Melodi tercengang, kali ini John benar-benar mengganggunya.

"Ayo kita selidiki saja darimana arah dentuman itu, lagi pula tidak akan ada ruginya kan? Sekedar mencari tahu!" ucap John memohon pada Melodi.

"Baiklah tapi hanya kali ini saja!" balas Melodi.

Melodi mengambil secarik koran dan membacanya.

"Hanya ada beberapa kota saja yang mungkin merupakan sumber suara dentuman keras itu." Melodi menatap John dengan serius.

"Kau percaya ini menarik? Bagaimana jika itu hanyalah bom mainan?"

"Ah kau benar Melodi, tapi aku menemukan sesuatu yang menarik terkait suara misterius itu," ucap John dengan penuh semangat.

"Apa?" tanya Melodi dengan heran.

"Di saat dentuman keras terjadi, ada berita  terkait kematian seorang pria,"ucap John.

"Lalu apa hubungannya dengan dentuman keras?" jawab Melodi dengan acuh.

John menunjuk sebuah koran lama dan menunjukkan jam pembunuhan dan dentuman keras di koran.

"Koran ini mencetak jam yang sama dengan tragedi pembunuhan pria itu, aku yakin ini adalah sebuah kode yang dibuat untuk memberikan informasi kepada seseorang."

Melodi hanya menghela napas, "Kau yakin?"

"John kita bukan detektif," balas Melodi.

"Tapi aku yakin, kita akan menjadi detektif yang hebat suatu hari nanti,"ucap John dengan bangga.

"Kita mulai saja untuk pergi ke kota Venir. Di mana dentuman keras pertama kali terdengar, mungkin kita bisa ikut menemukan suatu petunjuk!" John menjentikkan jarinya lagi. Astaga lagi? Dia hobi menjentikkan jari!

"Baiklah aku ikut, mati kita tanya profesor kecil kita, dia yang lebih pintar menurutku."

Melodi menghubungi teman satu sekolahnya, bernama Rehan.

"Halo?" jawab seorang pria dengan suara berat. Terakhir kali Melodi menghubunginya adalah ketika Rehan sakit batuk. Mungkin itu yang membuatnya bersuara lebih serak saat ini.

"Anu Rehan, kau adalah orang yang tinggal di kota Venir, kami akan berkunjung dan sekaligus mengajakmu melakukan hal gila dari John."

"Baiklah, datanglah ke mari, aku akan menyambut kalian dengan Roti hangat."

Melodi pun mematikan telepon dan bersiap untuk membawa beberapa keperluannya.

John yang melihat Melodi begitu bersemangat menjadi senang. "Apa yang membuatmu senang Melodi?"

Melodi menjawab, "Roti hangat! Aku mencintai masakan Ibu Rehan!"

"Kapan-kapan aku akan belajar masak dengan ibunya." Melodi tersenyum senang.

Orang tua Melodi tengah sibuk bekerja di pagi hari sementara itu, Jujur saja ibu John kurang pandai memasak. Namun ayah John adalah koki yang hebat.

Dering suara handphone terdengar, John mengambil handphone nya. Paman Hasin Adalah seorang polisi ia menelepon John dan bertanya bagaimana kabarnya. Di saat itu juga John teringat tentang suara dentuman misterius itu.

"Paman, apakah kau tahu tentang dentuman misterius yang terjadi di kota dan berita pagi ini tentunya."

Paman Hasin mengangguk, "Ya,ya, ya, apa kau tertarik untuk membantu John?"

"Tentu!" ucap John dengan semangat.

"Tapi kali ini aku ijin membawa dua temanku, Rehan dan Melodi."

"Kapan kau akan datang ke kota?" tanyanya.

"Esok pagi paman, hari ini kami akan mencari taksi atau ojek hehehe!"

"Baiklah temui aku kapan saja ada waktu." Paman Hasin mengiyakan.

John membahas sesuatu dan Melodi masih sibuk menyiapkan beberapa bawaan tak lupa ia mengabari ibunya bahwa ia akan berkunjung ke rumah Rehan.

Malam pukul 11.00

Melodi tengah tertidur pulas di mobil taksi begitu juga dengan John yang menahan rasa kantuknya. Tiba-tiba di kesunyian malam itu, mereka merasakan getaran hebat dibawah tanah.

"Apakah ini gempa?" gumam John.

John menatap sekitar dan bertanya pada sopir, "Pak apa yang terjadi?"

"Maaf aku juga tidak tahu," balasnya.

"Mungkin ban mobil ini bocor dan kempes," tambahnya.

Mobil itupun berhenti, John turun untuk memastikan ban mobil yang rusak. Dan benar saja Ban mereka telah tertancap paku raksasa. Ya paku! Salah satu ban sudah cukup berpengaruh. Mereka tak punya ban pengganti.

Sembari mencari bengkel terdekat, John berusaha untuk menghubungi Rehan, untuk memberinya kabar bawah ia akan datang sedikit terlambat. "Ban kami sedang bermasalah," ucap John di handphone.

"Aku mengerti, "jawab Rehan. "Namun segeralah datang, karena mulai banyak orang-orang aneh menyebarkan ramalan buruk tentang hari kiamat!"

"Hari kiamat?" batin John.

"Ya kau bisa jelaskan itu nanti Re," John memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Kita harus cepat, aku merasa mulai tidak beres!" Pikir John.

John mulai mencari-cari tentang kasus yang pernah terjadi di kota, ada banyak berkas yang dia simpan di dalam tas. Ia baru saja mengambilnya dari kamar. Namun John melupakan sesuatu! Salah satu berkas tentang dentuman itu tertinggal di sana. "Argh aku ceroboh!" Umpatnya dalam hati.

John membuka handphone ponselnya dan mulai mencari beberapa informasi. Terpaksa juga ia tulis beberapa hal penting sebagai pengganti berkas yang tertinggal.

John mulai berpikir keras, mengapa dentuman itu tidak memberikan dampak apapun pada bangunan dan juga orang lain? Padahal semua orang mampu mendengar dentuman keras itu.

Salah satu artikel baru muncul membahas tentang sebuah ramalan kiamat yang diawali dengan dentuman keras. John tidak tertarik membacanya, namun rasa penasaran timbul di otaknya. Apa yang membuat mereka bilang bahwa ini adalah kiamat?

Dan John baru menyadari bahwa artikel ini ditulis dengan waktu yang sama seperti di koran dan dentuman pertama terjadi. Apakah ini sebuah kode rahasia? John sesekali memandang ke arah mobil. Melodi sedang tidur, aku harus menjaganya dari apapun yang akan terjadi. Karena mungkin ini adalah kasus pertama kami yang akan berbahaya untuk anak seusia kami.

Tiba-tiba tidak jauh dari mobil taksi , John sekilas melihat cahaya yang sangat terang mendekat dan dentuman! Dentuman itu terjadi lagi dan kali ini angin kencang menyelimutinya. Ini seperti bom angin biasa tapi ia mengeluarkan bunyi yang keras.

"Aaaa!!" John berteriak.

Dentuman itu kini membuatnya terpelanting ke belakang mobil. Darimana asalnya? Ini bukan bencana alam, ini sudah ditargetkan!

John berlari untuk memeriksa datangnya cahaya itu, namun semua kembali menjadi normal. Malam yang sunyi tanpa suara apapun dan kembali teduh tidak seberisik dentuman itu. Telinganya terasa sangat sakit, namun ia penasaran. Masih sangat penasaran, Melodi yang terbangun pun bergegas mendekati John. "Apa yang terjadi?"

"Aku pun juga tidak tahu," jawab John dengan serius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Partner Kura-kura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang