[XIV] Awal Mula

1K 109 49
                                    

Emang boleh hiatus sampai 2 tahun?

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, mereka berangkat pagi-pagi buta menuju tempat perkemahan Jeongwoo dan Doyoung. Setelah sampai, Jihoon segera memakirkan mobil dan memandang ketiga temannya.

"Udah sampai, Hyuk. Selamat jadi tumbal lu"

"Wah, dasar temen anjiing. Gada kasian-kasiannya sama gue"

"Kan, lu anjingnya"

"Berisik lu berdua, mending sekarang kita mikir mau ngapain" ucap Yoshi melerai pertengkaran Jihoon dan Jaehyuk.

"Eh, eh, liat tuh ada kakek-kakek berdiri di dekat hutan. Apa kita samperin aja buat nanya-nanya?"

Ucapan Junkyu mengalihkan atensi mereka semua. Terlihat seorang kakek-kakek berambut putih sedang mendengarkan radio jadul di sana.

"Yaudah yuk"

Jihoon yang pertama keluar dari mobil diikuti oleh yang lain.

"Anjir, kok tiba-tiba gue merinding"

"Heh, mulut lu dijaga Yoon Jaehyuk! Ini tuh tempat keramat, jangan asal ngomong kasar"

Jaehyuk mengangguk, membuat gestur mengunci mulut dan membuang kuncinya jauh-jauh.

"Permisi Kek, maaf ganggu waktunya. Kami boleh izin bertanya?"

Kakek itu hanya tersenyum, mengabaikan pertanyaan yang Yoshi lontarkan. Junkyu yang merasakan ada keanehan langsung menatap Jihoon dan Jaehyuk sambIl berbisik

'Nih kakek-kakek kenapa rasanya ga beres' – Junkyu

'Emang udah budeg kali' - Jihoon

'Radionya kaga nyala anjir, daritadi dia gerakin kepala dengerin apaan' – Junkyu

Jaehyuk hanya mengangguk menanggapi obrolan mereka.

'Lu kenapa cuman ngangguk-ngangguk doang?' – Jihoon

Jaehyuk membuat gestur mulut terkunci, kemudian dirinya meraba-raba tanah. Ia bangkit seakan-akan telah menemukan sesuatu, lalu membuka gembok pada mulutnya

"Hadeh capek juga puasa ngomong 5 menit"

"GOBLOK DAH LU!"

Jihoon menampar pantat Jaehyuk karena kesal akan kelakuannya sahabatnya itu.

"HEH, SAKIT PARK JIHOON. MULUT LU SAMA AJA KAGA BISA DIJAGA!"

Jaehyuk membalas dengan menampar mulut Jihoon.

Karena kesal, Junkyu menjewer telinga keduanya.

"A-AMPUN SAKIT JUNKYU, TOLONG AMPUNI BABUMU YANG SATU INI"

"WOI SAKIT, TAMBAH LEBAR NIH KUPING GUE"

Yoshi mengeraskan suaranya sambil menahan amarahnya, masih berusaha bertanya dengan ramah pada kakek tersebut.

"Permisi kek, kami mau nanya-

"Yosh, udah deh. Mending kita balik aja ke mobil"

Junkyu mengusap tengkuknya yang terasa semakin merinding.

"Bentar dulu Jun, kita ga boleh menyia-nyiakan kesempatan"

Obrolan mereka terhenti karena Kakek itu tiba-tiba tertawa keras, menatap mereka berempat dengan raut mengerikan. Matanya melotot, jarinya sibuk menunjuk mereka satu per satu.

My Astral Boyfriend-TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang