0.4 Hope

513 89 10
                                    

Nihhhh, yang minta double up

selamat membaca...

-------------------------------------------------------------------------------

Setelah selesai kelas, Ashel dan Marsha pergi ke rumah Chika untuk menepati janjinya, menemani Chika kontrol hari ini.

Sesampainya di depan rumah Chika, Marsha mengetuk pintu sebanyak tiga kali.

tok tok tok

Tak lama dari itu, Chika muncul dibalik pintu dengan menenteng tote bag yang berisikan kertas dokumen kontrolnya.

"Wiii, cantik bener mbaknya," celetuk Ashel menggoda Chika.

Marsha meraih tote bag itu dari tangan Chika, "Aku bawain, ya," ucapnya membuat Chika tersenyum padanya.

"Yu berangkat," ucap Ashel sembari menarik tangan Chika, membawanya memasuki mobil.

Setelah semua selesai mengenakan sabuk pengaman, Ashel dengan segera menginjak pedal gas nya, memulai perjalanan menuju rumah sakit.

Chika menyenderkan kepalanya dibahu Marsha, lalu ia membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Di sepanjang perjalanan, Chika memainkan handphonenya, ia memutar chanel youtube yang berisikan tentang belajar bahasa isyarat.

Marsha yang tidak sengaja melihatnya pun, bertanya kepada Chika, ia sedikit menepuk tangannya, membuat Chika menoleh kearahnya,

"Ka-mu be-la-jar ba-ha-sa i-sya-rat? da-ri ka-pan?"

"Kemarin," jawabnya tanpa suara, namun Marsha sedikit mengerti apa yang Chika ucapkan.

"Susah gak, Chik?" tanya Ashel disela sela menyetirnya.

"Ka-ta As-hel, su-sah eng-ga?"

Chika menggeleng pelan, "Engga."

Marsha kembali mengucapkannya kepada Ashel, "Engga Cell, kata Chika."

Ashel mengangguk ngangguk, "Keren."

Marsha kembali mengucapkannya kepada Chika, "Kata Ashel, keren," ucapnya dengan mengacungkan kedua jempolnya.

Ashel terkekeh kecil saat melihat Marsha dari kaca.

Dua puluh menit telah berlalu, kini mereka telah sampai di rumah sakit.

Chika segera memasuki ruangan dokter, diikuti oleh Ashel dan Marsha.

"Siang, Chika," sapa dokter itu menggunakan bahasa isyarat.

"Siang juga, dok," jawab Chika tak kalah menggunakan bahasa isyarat membuat Ashel dan Marsha sedikit menganga.

"Dia bilang baru kemarin kan belajar bahasa isyarat nya?" tanya Ashel sedikit berbisik kepada Marsha.

Marsha mengangguk ngangguk, "Iya, Cell. Keren banget dia langsung bisa," puji Marsha seraya melihat Chika yang kini sedang di periksa oleh dokter.

___

Setelah selesai pemeriksaan, Ashel dan Marsha berjalan mendekati dokter untuk bertanya tanya.

"Puji Tuhan. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, Disartia yang di idap oleh Chika hanya bersifat sementara. Yang artinya, kemungkinan besar ada harapan untuk Chika sembuh," jelas dokter itu menggunakan bahasa isyarat dan juga mengucapkannya kepada Ashel dan Marsha.

"Latih terus pengucapan dan pendengaran kamu, ya!"

"Jangan patah semangat!"

Mendengar penjelasan yang keluar dari dokter itu membuat Ashel dan juga Marsha menghembuskan nafasnya lega. 

Can you hear me? [ChikAra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang