30. fitnah

2.6K 226 26
                                    

______________________
__________________
__________________________
Pagi ini Nazira sudah berpenampilan rapi dengan mengenakan gamis berwarna navy serta Khimar berwarna biru langit, gadis itu juga sudah membawa tas mewah berwarna putih di tangannya.

"Masya Allah cantiknya istriku," puji Gus Farzan menelisik penampilan Nazira dari atas sampai bawah.

"Mau ke mana Khumaira?rapi bener," tanya Gus Farzan.

"Ke pasar sama Asha." Nazira merapikan Khimarnya yang sedikit berantakan.

"Mau dianterin gak?" Tanya Gus Farzan.

Belum sempat Nazira menjawab, tiba-tiba saja suara Asha mengerupsi.

"Gak usah, nanti kalo Mas Farzan anterin kita, ujung-ujungnya Asha jadi nyamuk lagi."

"Ayo kakak ipar, udah siang nih." Asha menarik tangan Nazira dan membawanya pergi.

****

Gus Farzan terus mondar-mandir di kamarnya menunggu kepulangan istrinya yang masih belum pulang dari pasar. Entah mengapa ia sangat gelisah dan hatinya terasa tidak tenang.

"Astaghfirullah, ada apa ini ya Allah? kenapa perasaanku seperti ini?" Gumam Gus Farzan.

Pyak!

Sebuah bingkai foto terjatuh membuat Gus Farzan terperanjat kaget.

Gus Farzan berjalan ke arah bingkai foto yang sudah terjatuh itu yang ternyata itu adalah foto pernikahannya dengan Nazira.

"Pertanda apa ini ya Allah?" Gus Farzan segera memunguti pecahan kaca itu. Perasaannya semakin gelisah saat melihat foto pernikahannya pecah.

"FARZAN!" Seseorang dengan suara berat yang baru saja berteriak itu membuat Gus Farzan menoleh.

Gus Farzan berjalan ke arah pintu kamarnya dan membuka pintu tersebut.

"Ada apa Bi?" Tanya Gus Farzan setelah melihat sosok yang berdiri di hadapannya yang ternyata adalah ayahnya.

"Ikut Abi sekarang!" Gus Syaqil menarik paksa tangan putranya itu. Tampaknya lelaki paruh baya itu sedang sangat marah.

****

Nazira dan Asha yang baru saja kembali dari pasar merasa heran saat melihat banyak santri yang sedang berkerumun di depan Ndalem.

"Ada apa ini?" Bingung Nazira.

"Hey kamu, ada apa ini?" Tanya Asha menatap salah seorang santriwati yang berada di sana.

Santriwati itu menoleh, "anu Ning, katanya sih Gus Farzan lagi dihukum cambuk sama Gus Syaqil."

"APA?" Kaget mereka berdua.

"Memangnya ada masalah apa?" Tanya Asha setelah selesai dari keterkejutannya.

"Katanya sih Gus Farzan sudah melakukan hal yang tidak pantas bersama Liana sampai-sampai membuat Liana hamil," ucap santriwati itu.

Nazira yang mendengar hal itu langsung berlari menerobos para santri yang berkerumun disusul oleh Asha yang berada di belakangnya.

Setelah berhasil menerobos para santri, Nazira menatap nanar ke arah Gus Farzan yang tengah merasa kesakitan akibat dicambuk oleh Gus Syaqil.

"MAS FARZAN!" Nazira berlari ke arah Gus Farzan dan memeluk erat tubuh lelaki itu.

"Khumaira, menjauhlah," lirih Gus Farzan sembari terus menahan sakit yang ia rasakan.

Nazira menggeleng dengan air mata yang terus menetes, "enggak Mas, aku mau sama kamu, aku mau di sini."

"Nazira minggir!! Menjauhlah dari anak kurang ajar itu!" Teriak Gus Syaqil yang masih memegang cambuk di tangannya.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang