Sebulan berlalu dan Annette mulai menyesuaikan diri dengan kastil besar itu serta orang-orang di dalamnya. Annette mulai merasa tempat itu sudah seperti rumah baginya. Hangat, nyaman dan aman.
Ia memiliki orang-orang yang menyiapkan segala kebutuhan makannya, jadi ia tidak perlu mengkhawatirkan maag nya kambuh karena telat makan.
Ia tidak perlu bersusah payah mencuci dan menyetrika karena sudah ada yang melakukannya. Kehidupan yang memanjakan itu, membuat Annette tanpa sadar hanyut dalam perannya sebagai 'nyonya' kastil.
Tapi ketika bekerja paruh waktu di minimarket, kenyataan kembali menyadarkannya pada realita yang ada. Inilah kehidupannya yang sebenarnya...
Bekerja keras dan tak ada waktu untuk bermanja-manja.
"Annette bisa gantikan aku sebentar? Aku mau ke toilet" Seru Laura yang sedang berjaga di meja kasir.
Annette yang sibuk memasukkan barang-barang, menoleh berujar, "Baik, pergilah"
Laura pun segera beranjak pergi ke toilet dan Annette mendatangi meja kasir. Seorang pembeli datang meletakkan barang-barang yang dibelinya. Annette dengan sigap memindai semuanya, tapi di tengah kesibukan itu...
"Ugh" Rasa mual bergejolak dari perutnya. Refleks Annette membekap mulutnya.
'Kenapa tiba-tiba aku merasa mual?'
"Maaf, anda baik-baik saja?" Tanya si pembeli. Dari penampilannya yang rapi dengan kemeja biru polos, agaknya salah seorang pekerja kantoran.
"Ah, ya" Annette baru saja tersenyum mengangguk mengatakan ia baik-baik saja namun..
"Ugh!" Lagi-lagi rasa mual itu membuncah, membuat Annette merasa seperti ingin memuntahkan sesuatu.
"Sepertinya anda kurang sehat. Wajah anda terlihat pucat" Komentar orang itu lagi setelah memperhatikan raut wajah Annette.
"Ada apa ini?" Laura baru saja kembali ke toilet dan mendapati Annette yang..
"Ugh!" Tepat ketika rasanya ia akan memuntahkan seteguk cairan asam dari mulutnya, Annette dengan cepat berlari meninggalkan meja kasir.
Beberapa saat Laura terheran-heran, hingga ia tersadar bahwa ada pembeli yang harus dilayaninya.
"Ah, maaf" Laura segera berdiri di depan meja kasir dan kembali melanjutkan memindai barang-barang.
"Totalnya seratus lima puluh ribu"
Di samping itu Annette terus muntah-muntah di wastafel sampai kedua lututnya lemas, rasanya ia ingin jatuh terduduk.
"Haah.." Annette menghela nafas lelah, merasa seperti tenaganya terkuras habis. Menyalakan kran air, ia membilas mulutnya hingga bersih dan mengelap nya dengan tisu.
"Kau baik-baik saja?"
Annette menoleh pada asal suara dan melihat Laura yang berjalan masuk kedalam menghampirinya.
"Eum" Annette mengangguk lemah.
"Kenapa kakak kemari? Siapa nanti yang menjaga meja kasir?"
"Aku sudah menyuruh Breta menggantikan ku sebentar" Laura mengeluarkan minyak angin dan mengoleskan ke sekitaran punggung atas Annette sambil menepuknya pelan.
"Terimakasih kak"
Laura hanya tersenyum simpul sebagai balasan, "Apa kepala mu terasa pusing?"
"Eum, sedikit"
Laura pun turut mengoleskan minyak angin itu di kedua sudut pelipis Annette.
"Sejak kapan kau merasa mual?" Setelah mengoleskan minyak angin, Laura menutup botol minyak tersebut dan memasukkannya ke dalam saku bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire's Secret Baby
VampirosCerita ini hanya fiksi dan fantasisemata!!! Baca gratis selengkapnya di Novelt**n💕 Annette seorang gadis berusia 20-an keatas yang hidup sebatang kara. Dia bersekolah, bekerja dan melanjutkan hidup dengan penuh perjuangan. Pada mulanya ia tidak mem...