BAB II

3 0 0
                                    

Untuk membantu perekonomian keluarganya, Arunika berkerja sampingan sebagai kasih swalayan dan terkadang juga membantu ibunya berjualan gorengan keliling.

Sore itu setelah kelas selesai, Arunika bergegas ganti baju untuk bekerja di swalayan, ia terburu-buru karena waktu jam kerjanya sudah sangat mepet.

Arunika segera menaiki bus dan berangkat kerja. Tak terasa waktu sudah malam, kini waktunya ia untuk pulang.

Pada saat itu uang yang ada di dompetnya sudah habis, dengan terpaksa ia harus berjalan kaki, jarak antara toko tempat ia bekerja dengan rumahnya terbilang sangat jauh.

Dengan berjalan pelan Arunika menembus dinginnya angin malam, namun tiba-tiba dari belakang ada sebuah mobil yang mengikutinya.

"Arunika, berhenti", tiba-tiba ada suara laki-laki yang memanggilnya.

Suara lelaki tersebut memecah keheningan malam, Arunika menoleh ke belakang dan menyadari bahwa lelaki yang memanggilnya adalah Gama.

Gama segera menghentikan laju mobilnya, ia keluar dari mobil dan menghampiri Arunika.

"Gama, kenapa kamu di sini?", tanya Arunika.

"Tadi aku keluar untuk beli buku, lalu saat aku mau pulang aku melihat kamu jalan sendirian malam-malam begini", jawab Gama.

"Ayo pulang sama aku aja, jangan pulang sendirian, takutnya ada apa-apa", lanjut Gama.

Awalnya Arunika bimbang mau menerima atau tidak tawaran Gama, namun akhirnya Arunika menerima tawaran Gama untuk mengantarnya pulang.

"Kamu sendiri dari mana?", tanya Gama.

"Aku dari kerja, pulang malam", jawab Arunika.

"Jadi setelah selesai kelas tadi kamu langsung pergi bekerja?", tanya Gama.

"Iya", jawab singkat Arunika.

"Alamat rumah kamu di mana Runi?", tanya Gama.

"Runi?...", tanya Arunika.

"Iya Runi, Arunika kan", saut Gama.

"Oh, hahaha bisa aja kamu manggil aku Runi, aku kira Runi siapa", jawab Arunika.

"Rumah aku di daerah Kenanga Indah, nanti turunin aja aku di depan gang Jeruk", lanjut Arunika.

"Oke, siap nona. Pakai sabuk pengaman biar aman", saut Gama.

Arunika hanya tersenyum tipis.

"Oh iya, kamu suka lagu apa, dengerin musik aja biar gak suntuk dan hening gini", ucap Gama.

"Aku suka lagu Only yang di nyanyikan LeeHi", jawab Arunika.

Dengan sigap Gama langsung menyalakan lagu Only milik LeeHi di dalam mobil, ia bernyanyi bersama dengan Arunika.

Perjalanan ke rumah Arunika masih jauh, Gama menyadari bahwa Arunika tertidur. Akhirnya Gama mematikan musik yang ia dengarkan bersama Arunika tadi.

Dengan sigap ia melepas jaketnya lalu di pakaikan ke Arunika.

Ia sejenak memandang wajah Arunika yang memang sangat cantik.

Akhirnya hampir 1 jam kemudian mobilnya sampai di depan gang rumahnya Arunika.

Ia perlahan menepuk pundak Arunika untuk membangunkannya.

"Arunika, bangun", ucap Gama.

Arunika terbangun dari tidurnya.

"Maaf aku tadi ketiduran", ucap Arunika.

"Iya, it's okay, kamu pasti juga kecapean kan habis kuliah langusung kerja", jawab Gama.

"Makasi ya Gama tumpangannya", ucap Arunika.

"Iya, kapan-kapan bareng aku lagi", saut Gama.

Gama segera melajukan mobilnya untuk segera pulang, malam itu Arunika pulang sudah sangat larut malam.

Ketika masuk rumah, ia melihat bapak dan ibunya masih belum tidur menunggu Arunika.

"Bapak, ibu. Kenapa belum tidur, ini sudah larut malam?", ucap Arunika.

"Gimana bapak sama ibu bisa tidur sedangkan kamu masih bekerja nak", jawab ibunya.

"Ya sudah makan dulu sana terus mandi, ibu sudah masakkan air untuk kamu gunakan mandi", ucap ibunya.

"Iya Pak, bu", jawab Arunika.

Arunika bergegas untuk makan dan mandi, lalu segera tidur.

Keesokan harinya saat ia berada di kampus, ia bertemu lagi dengan Gama.

"Gama, makasih ya yang semalam", ucap Arunika.

"Iya, sama-sama. Kamu mau masuk kelas sekarang?", tanya Gama.

"Iya nih, aku mau masuk kelas sekarang, aku duluan ya", jawab Arunika.

Hari demi hari interaksi antara Gama dan Arunika semakin intens, dan mereka jadi lebih akrab.

KENAPA HARUS KAMU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang