"This party is damn huge."
Gerald yang berdiri tepat disamping adiknya mengangguk setuju, "I know. Aku tidak pernah mendatangi house welcoming party semeriah ini, even Mama tidak melakukannya."
"You know Papa, Ge. He's all about privacy." balas Glatea lalu memeluk lengan kakaknya sambil berjalan masuk ke dalam gedung. "Ge, apa kamu mengenal Keluarga Huang itu?"
"Nope, never heard of it before."
Glatea menatap keselilingnya, dari berbagai macam pesta yang pernah ia datangi, pesta yang digelar oleh Keluarga Huang itu merupakan pesta terbaik dari segi dekorasi, penjamuan, dan hidangannya yang pernah Glatea rasakan. Ciri khas keramah-tamahan dan kekentalan budaya Asia sangat terasa di dalam pesta tersebut, yang semakin membuat Glatea menyukai pestanya.
"Soup dumplings!" Sahut Glatea dengan penuh semangat ketika seorang pelayan berjalan di depannya dengan sebuah nampan berisikan soup dumplings.
"Sushi boat!"
"What is that? Is that a —oh my god, that's a fucking dragons!"
"Dragon fruits!"
"A yellow watermelon?!"
"Damn, I love this party!"
Gerald sedari tadi hanya memutar matanya pasrah saat mendengar teriakan adiknya yang sangat terobsesi dengan makanan yang ada di dalam pesta ini. Berbeda dengan adiknya yang terobsesi dengan makanan khas Asia itu, Gerald justru mengedarkan pandangannya untuk melihat wanita-wanita berwajah Asia yang sangat menarik perhatiannya.
"Ge, we should try—" ucapan Glatea terpotong kala pergelangan tangan gadis itu ditarik oleh Gerald dan dibawanya dia ke Althea yang sebelumnya sedang berbincang dengan salah satu tamu undangan.
"Mama, hold her." ucap Gerald sambil memindahkan genggaman tangan Glatea ke Ibunya. "Don't loose her, Mama or she'll eat mostly everything in this party."
Wanita yang sedang bersama Althea tertawa, "Let her enjoy our foods, Gerald. We're so happy if our guest likes the foods that we served."
"Gerald, Glatea, this is Mrs. Huang, the homeowner."
"Oh Althea please," sahut wanita itu lalu menatap Gerald dan Glatea bergantian, "Just call me Amelie."
Gerald dan Glatea tersenyum canggung, sebelum mengenalkan diri secara bergantian. "Gerald Gallagher,"
"Glatea Gallagher,"
Amelie tersenyum, "Gerald ini yang usianya sama dengan putriku bukan?"
Althea mengangguk, "Benar, Gerald yang usianya sama dengan putrimu."
"Kalian berdua harus berkenalan dengan putriku, nanti apabila aku sudah menemuinya akan kukenalkan dengan kalian."
Gerald tertawa kecil, "Aku akan berkeliling, Mama bisa langsung hubungi Gerald apabila putri Mrs. Huang sudah datang."
"She's not for you to play, Gerald."
"I know," tawa Gerald sebelum akhirnya berpisah dengan tiga wanita berbeda usia itu.
Glatea menatap keseliling, "Where's Papa and Axel?"
"Mereka sedang bersama Mr. Huang di area taman." balas Althea, "Jangan ganggu mereka."
"No, I'll not." sahut Glatea dengan cepat. "Aku lebih tertarik untuk menganggu makanan-makanan itu dibanding mereka."
Amelie Huang tersenyum, "Lepaskan genggamanmu, Al. Let your little girl enjoy the authentic of the Asian foods."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing with Our Hands Tied
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...