Chapter IV

44.3K 2.6K 61
                                    

🦋HAPPY READING🦋
•••••••••••••••••••••••••••••••


Semilir angin berhembus masuk melalui jendela kecil yang terdapat di samping kulkas dapur. Via sedang sibuk mengaduk adonan kue. Sesekali gadis itu mengelap wajah nya yang kini belepotan.

Via terlihat sibuk sendiri, mondar-mandir mengambil mangkuk, bahkan sekedar membuka kulkas untuk mengeluarkan bahan-bahan lainya. sampai-sampai via tidak sadar bahwa Revandra dan para chef di rumah itu menatapnya dengan was-was. Takut jika gadis itu terluka.

"Kita beli saja kue nya. Lo masih sakit. Tinggalkan semua peralatan dapur itu."

Suara serak dari  Revandra membuat via menghentikan aktivitas nya. Ia berbalik badan dan balas menatap Revandra yang sedang duduk di meja makan.

"Berisik! Lo tinggal duduk manis aja disana. Gak usah banyak protes". ujarnya kesal. Gadis itu masih marah kepada Revandra. Bisa-bisanya lelaki itu masih bersikap santai setelah mengambil first kiss nya.

"Ck, berhenti membantah Sivia. Lo mau luka lagi. Udah berapa kali gue bilang, lebih baik kue nyaa kita beli atau minta Mr. Lian saja yang membuat nya"  titah Revandra, mendapat gelengan kepala dari Via.

"No! Gak mau. Bukanya udah gue bilang. Kue nya gue yang buat"  lihatlah sifat keras kepala Via membuat Revandra geram. Lelaki itu melangkah ke arah via dengan tatapan tajam.

Via dibuat panik saat Revandra mulai mendekat. "Eh-eh Lo mau ngapain?".

Revandra langsung mendekap gadis itu erat. Menumpukan kepalanya di atas bahu Via yang tertutup rambut sebahunya.

"Vandra, Lo ngapain sih. Lepasin! Gue Riris tahu" protes Via bergerak tak nyaman. Apalagi melihat tatapan tak percaya dari Mr.Lian dan juga Diana.

"Jangan banyak gerak cantik. Ini hukuman karena Lo melanggar perintah gue" bisik Revandra, Via bergidik ngeri. Tubuh nya ikut melemas dalam dekapan Revandra.

Hap!

Dalam sedetik mata, Revandra sudah kembali mendudukkan bokong nya diatas kursi, dengan Via yang kini berada diatas pangkuan nya. Gadis itu terdiam kaku, terlalu lambat untuk mencerna semua yang terjadi saat ini.

"Bernafas lah cantik."

"Dasar kurang ajar! Lepasin gue!" Dengan nafas memburu,  Via bergerak gelisah di atas pangkuan Revandra. Berusaha melepaskan diri dari kukungan Revandra.

Revandra mengeram rendah, " shittt. jangan banyak bergerak atau lo mau gue berbuat lebih" ancam Revandra berhasil membuat Via terdiam.

"Sialan. Kenapa malah jadi gini sih. Niat gue selamat dari kematian. Malah dibuat gila sama tingkah mesum Revandra" Via mengutuk dalam hati

"Good girl. Sekarang Lo diam dan biarkan kue nya diselesaikan oleh Mr. Lian" tegas Revandra, Via mengangguk kaku.

"Mr. Lian" panggil Revandra dengan suara rendah.

Mr. Lian yang masih terbengong tidak mengindahkan panggilan dari Revandra.

"Mr.Lian, You want me to kill you?" Ucap nya seketika membuat sang empu nama tersentak kaget dan panik.

"Y-ya tuan muda" jawab nya, malah dibalas tatapan mematikan dari Revandra.

Seolah mengerti situasi, mr.lian dan asistennya Diana segera bergegas mengantikan tugas sang nona muda yang sempat tertunda, yaitu membuat kue ulangtahun.

The Male Lead's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang