5.

233 9 0
                                    

Tetapi mereka tidak mau melewatkan kesempatan ini untuk menunjukkan persahabatan mereka.Dalam perjalanan pulang, mereka bertanya satu demi satu tentang apa yang telah mereka lihat dan dengar tentang Beijing.

Pemuda terpelajar dalam tim berasal dari seluruh negeri, semua provinsi dan kota.

Dan itu juga pertama kalinya mereka melihat kawan-kawan dari Beijing, jadi mereka sangat penasaran.

"Apakah kamu pernah ke Tembok Besar?"

"Apakah kamu sudah bertemu dengan ketua?"

"Ketua, apakah lelaki tua itu dalam keadaan sehat?"

Chu Nian tidak sabar dengan pertanyaan aneh ini.

Lagi pula, informasinya diblokir. Banyak orang mungkin telah mengantri di tempat terjauh yang pernah mereka kunjungi. Wajar jika tidak mengerti.

Saya tidak menyangka kecantikannya begitu santai, dia akan menjawab pertanyaan apa pun, dan wajah beberapa pria muda berpendidikan menjadi semakin merah.

Suara pertanyaan juga menjadi lebih antusias.

Sepanjang jalan, banyak kemeriahan dan tawa yang menarik mata penasaran dari anggota komune yang pulang kerja.

Ketika mereka melihat gadis aneh di tengah kerumunan, Qiqi hanya bisa tersentak!

"Ya ampun, apakah benar ada peri di tim kita?"

Seseorang berkata, mau tidak mau menelan ludah!

Dia berpikir, ini pasti peri di depan Bodhisattva, kan?

"Kata-kata Ergou akhirnya bisa diandalkan sekali."

Orang di sebelahnya secara tidak sadar menanggapi, tetapi matanya tidak pernah lepas dari sosok itu.

Bagaimana mungkin seseorang begitu tampan?

Tidak masalah jika Anda terlihat bagus, bahkan berjalan pun sangat bagus!

Jika dia hanya tersenyum pada dirinya sendiri, dia akan membiarkan dia menggali kanal setiap hari!

Tidak lama kemudian, fakta bahwa peri datang ke tim menyebar ke seluruh tim!

Dan sekelompok pemuda terpelajar akan kembali ke tempat pemuda terpelajar saat ini.

Tetapi mereka semua memiliki ekspresi yang tidak memuaskan di wajah mereka, dan mereka terus bertanya tentang ibu kota.

Pada saat ini, dengusan dingin datang dari pintu.

"Pamer? Betapa menakjubkannya Beijing?"

Mendengar ini, Chu Nian mengerutkan kening, mengikuti prestise, dan melihat seorang pria dan seorang wanita berdiri di depan pintu.

Lesbian berpakaian cerah, pria gay memakai baju Dacron.

Tak perlu dikatakan, betapa luar biasanya pakaian seperti itu di pedesaan yang serba hitam, biru, dan abu-abu ini?

Dari samping juga terlihat bahwa kedua kawan ini pasti memiliki latar belakang keluarga yang baik.

Itu adalah lesbian yang berbicara.

kelahiran kembali ke tahun 70 -an Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang