2| 200 tahun dan masyarakat pahlawan

527 67 0
                                    

Aizawa POV

Kami segera berlari menuju ke ruangan bocah itu.

Detak jantungnya benar benar hilang. Sungguh, itu membuat ku sangat panik

Saat kami membuka pintu ternyata tidak ada siapapun di dalam kamar tersebut

Aku dan detektif Tsukauchi saling pandang sebelum mengangguk

"Anak itu pasti sangat panik dengan apa yang terjadi, jadi itu wajar saja" kata detektif Tsukauchi

"Ya... Aku setuju dengan mu... Mana ada orang yang tidak panik jika dia tertidur selama dua ratus tahun" ucapku dengan sedikit anggukan

"Tunggu dua ratus tahun?!" Dokter yang ikut bersama kami bertanya dengan terkejut.

""Ah"" kami keceplosan

"Ahem bisakah kau merahasiakannya?" Tanya detektif Tsukauchi.

"Bukankah menghapusnya adalah cara tercepat dan teraman?" Aku sedikit menakuti dokter itu agar dia tidak membocorkan rahasia ini.

"Bukankah sebelum menyingkirkannya kita harus menyingkirkan keluarganya dulu?"

Tsukauchi dimana kau belajar hal seperti itu?!!

Aku melihat dokter itu menggigil ketakutan dan berfikir bahwa dia berada ditempat yang tidak seharusnya.

"Aku akan menjaga rahasia ini sampai kapan pun!!" Dokter itu membungkuk.

"Bagus" aku mengangguk atas perkataan detektif.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa.

Seorang perawat datang dengan penampilan yang sedikit heboh hampir seperti All Might.

"D-dokter huff.. huff"

"Ada apa? Kenapa kau berlari secepat itu?"

"Rei-san dia hilang!!"

Dokter itu memasang wajah terkejut melebihi yang sebelumnya.

"Siapa Rei?" Tanya ku kepada dokter

"Todoroki Rei... Istri Endeavor"

Seketika aku terkejut dengan ungkapan dokter tersebut.

"Istri Endeavor?" Tanya ku

"Benar dan dia memiliki gangguan mental"

Oh sial

"Mari berpencar kita harus menemukannya segera" ucap ku

***

Nagisa POV

Sudah cukup lama sejak aku di taman bersama dengan Rei dan itu cukup menyenangkan.

Yah sebelum gelandang itu datang.

"Jadi kalian disini"

Aku mengerutkan kening karena kehadirannya yang menyebalkan.

"Ara Eraser lama tidak bertemu" sapa Rei

"Ya... Sudah cukup lama"

"Kenapa kau mencari ku gelandang-san"

"Pft-"

Aku mencoba mengabaikan Rei yang sedang menahan tawanya dan gelandang itu yang mengerut kan keningnya.

"Nama ku bukan gelandang nak"

"Oh apakah Eraser adalah namamu? Aku rasa orang di era ini tidak memiliki rasa penamaan yang baik"

successor of the reaper [MAH X Assassination classroom] [Diberhentikan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang