Sembuh? (43)

270 20 10
                                    

Jangan lupa bahagia🩵
Tetap jaga iman dan imun🩵

Happy Reading!

***
Sudah dua Minggu menjadi suami istri. Raga mulai terbiasa dalam menghadapi Naya. Bahkan, lelaki itu juga turut serta membantu Naya dalam segala kegiatannya. Seperti saat ini, Raga menyisir rambut Naya sedangkan perempuan itu sedari tadi mengembangkan senyumannya.

"Raga."

"Iya," jawab Raga yang masih fokus menyisir rambut istrinya tersebut.

"Makasih, ya."

"Iy---eh sebentar."

Raga mengerjap berulangkali ketika menyadari satu hal yang terasa janggal. Bukankah barusan Naya bisa berbicara?

"Nay," panggil Raga seraya berpindah posisi menjadi menghadap Naya.

"Dalem, Mas Raga," sahut Naya disertai senyuman.

"Suara kamu sudah kembali. Sejak kapan?"

"Baru kemarin malam sih," jawab Naya dengan cengiran.

"Kenapa baru ngomong sekarang sih."

Raga memasang raut wajah kesal membuat Naya tersenyum geli. Kemudian, jemari Naya mengusap wajah Raga dengan lembut.

"Jangan marah dong! Gue baru ngomong pagi ini sama lo karena untuk suprise."

"Iya, saya tidak marah."

"Coba senyum."

"Malas."

"Raga kok gitu sih?" Naya cemberut ketika Raga memasang mode kulkasnya.

"Kamu bawel sekali. Iya-iya saya senyum."

Raga mengukir senyumannya meskipun terlihat terpaksa. Naya mencubit hidung suaminya dengan gemas.

"Dasar blasteran beruang kutub," ejeknya.

"Kamu tuh, ya, hobi banget ngatain saya."

Naya hanya menyengir mendengar penuturan dari Raga. Kemudian, lelakinya itu kembali fokus menyatukan rambut Naya untuk diikat.

"Raga, gue pengen punya poni kayak Lisa blackpink deh."

"Ya, tinggal potong."

"Tapi, gue nggak mau potong poninya di salon."

Alis Raga terangkat sebelah. "Terus?" tanyanya.

"Gimana kalau lo aja yang potong poni gue?"

"Saya tidak memiliki pengalaman memotong poni."

"Terus apa pengalaman lo?" tanya Naya penasaran.

"Nyukur kumis," jawab Raga cuek.

"Ck! Yoklah, potong poni gue."

"Tidak mau."

"Kok gitu sih? Ini keinginan gue loh."

Raga mengembuskan napas berat. Jika sudah seperti ini, Raga tidak akan bisa menolak keinginan Naya. Lelaki itu akhirnya menyetujui membuat senyuman lebar terbit di bibir pemilik nama Naya Ayura Ningtyas tersebut.

***
Kyana sudah rapi dengan gamis berserta hijabnya yang senada. Ia akan pergi ke seminar dengan spesial guestar Kadam Sidik yang tengah naik daun. Kyana tidak pergi sendiri, ia akan memaksa Amelia ikut serta karena Kyana juga sudah membelikan tiket untuk sepupunya tersebut.

"Amelia!" teriak Kyana sambil masuk ke dalam kamar Amelia.

Kyana berdecak sebal ketika sepupunya itu masih bergelung hangat di balik selimut. Setiap weekend, Amelia memang selalu menghabiskan waktunya untuk tidur sepanjang hari.

Rahasia Hati Braga (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang