Tanggal 13 Desember adalah hari yang buruk . Sehari sebelum itu tepatnya tengah malam aku mendengar suara yang mengerikan. Suara itu seperti teriakan dan tangisan yang semakin mengerikan dan suara alat potong .
Keesokan harinya sebelum aku berangkat ke sekolah semua normal tapi perasaan ku tetap tidak berubah tentang ayah dan ibu yang berubah. Aku berkumpul bersama sahabat-sahabatku. Mereka tertawa bersama,tapi aku tetap memikirkan apa yang akan terjadi tengah malam ini. "Le ada apa, apa yang kau pikirkan, apa kau sakit? "Tanya keke . "Tidak, aku hanya merasa takut saat tengah malam tiba. "
Ucapku yang mengeluarkan air mata. "Ada apa, apa ada yang menindas mu lagi". Ucap zein.
Aku pun menceritakan semuanya kepada teman-temanku. Saat mereka mendengar ceritakan mereka sangat sedih begitu juga aku yang terus menerus mengusap air mata ku. " kalo begitu kami akan ke rumah mu malam ini".
Di rumah aku, ibu dan ayah kami makan bersama.Di meja makan sangat sunyi aku pun membuka pembicaraan. "Ibu teman-teman ku akan datang, kami akan mengerjakan tugas kelompok., jadi apa boleh kami mengerjakan tugas kelompok di rumah? ". Tanya ku kepada ibu tapi ibu hanya menatapku dan berkata. " jangan masuk ke ruang lantai bawah tanah ". Ucap Ibu.
Tak berselang lama suara teriakan terdengar. Suara itu semakin keras seolah-olah mendekati ku. Aku langsung bergegas ke kamarku dan mengambil ponsel untuk meminta agar mereka segera datang.
Suara bel pintu aku tau mereka sudah datang. Dengan rasa berani aku menuruni tangga, saat aku melewati meja makan aku sudah tidak melihat ayah dan ibu di sana itu semakin menyeramkan. Aku langsung bergegas menuju pintu utama dan membukakan pintu. Dengan rasa takut aku langsung memeluk seseorang entah siapa. Dan ternyata itu.......
Lanjut part 2 ya