8,9,10

235 7 0
                                    

Bagian 8

Tapi siapa yang mengira bahwa di bawah gambaran yang begitu hangat, ibu dan anak perempuannya yang memiliki motif tersembunyi sendiri?

Chu Nian tidak tahu apa yang terjadi di Beijing, bahkan jika dia tahu, dia tidak peduli.

Sebelum dia membuka matanya di pagi hari, dia mendengar suara marah kapten datang dari pengeras suara di tim!

Ini adalah pertama kalinya dalam dua kehidupan saya pergi ke pedesaan untuk melompat dalam antrean, dan semuanya sangat baru.

Hampir segera setelah klakson berbunyi, dia bangun.

Ketika saya membuka mata, seluruh asrama masih agak gelap, dan satu-satunya cahaya redup masuk dari jendela di dinding yang tidak lebih besar dari sebuah lubang.

Seluruh asrama sunyi, dan para remaja putri terpelajar tidur nyenyak, seolah-olah mereka sama sekali tidak terganggu oleh siaran di luar.

Melihat mereka seperti ini, Chu Nian merasa sedikit aneh.

Tapi dia tidak bisa tidur lagi, jadi dia baru saja bangun dari tempat tidur.

Begitu dia menyisir rambutnya, dia melihat Miao Honghong menggosok matanya dan bangun juga.

Dua pemula yang mengantri untuk pertama kalinya keluar untuk mandi bersama.

Halaman itu kosong, kecuali Wu Mingfei, hanya ada dua pemuda berpendidikan pria baru, Zhao Wenzheng dan Zhang He.

Wu Mingfei sudah mandi, dan dia tampak berseri-seri.

Melihat Chu Nian keluar, matanya berbinar.

"Selamat pagi, kawan!"

Sambil berbicara, dia juga menyisir rambutnya, dan berpose yang menurutnya paling tampan.

Chu Nian: ...

Miao Hong Hong: ...

“Pagi, Kamerad Wu.” Miao Honghong tersenyum canggung.

Apakah menurut Anda ada yang salah dengan mata pria gay itu? Kalau tidak, mengapa terlihat seperti kram?

Tapi Chu Nian hanya mengangguk ringan, lalu memalingkan muka.

Mata orang ini terlalu sembrono, yang membuat orang sangat tidak nyaman.

Adapun ketidakpeduliannya, Wu Mingfei tidak khawatir sama sekali.

Kecantikan, seberapa normal menjadi sombong?

Hanya saja dia tidak akan melepaskan setiap kesempatan untuk menunjukkan keramahannya.

Setelah beberapa saat, dia mencondongkan tubuh ke depan lagi dan mengambil sendok air untuk membantu Chu Nian mengambil air.

Tapi begitu airnya setengah terisi, sebuah baskom terbentang.

“Terima kasih, Kamerad Wu, saya akan mencuci muka!”

Ini adalah pemuda berpendidikan laki-laki baru!

kelahiran kembali ke tahun 70 -an Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang