Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Sayang, aku gak nyangka kita menjalin hubungan lebih dari sahabat." Yeonjun merapihkan rambut Lia. Ia juga mencoba tidak memakai gue lo lagi pada Lia.
Lia menarik selimutnya, ia menutupi dadanya yang tidak memakai apa-apa. " Aku harus menerima takdir ini dengan lapang dada, kita disatukan dengan pena Tuhan dengan kejadian tidak terduga."
" Tapi, kau mencintaiku kan?"
" Aku tidak tahu ini cinta atau bukan, aku juga masih memastikannya, takutnya ini hanya kepuasan nafsu biologisku yang kamu berikan Jun."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Aku tidak mau tahu, aku jatuh cinta padamu begitupun kamu." Yeonjun tidak mau menerima fakta kalau dulu mereka bersahabat, jadi pasti sulit bagi Lia membedakan perasaan yang hadir padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kapan kau jatuh cinta padaku Jun? Saat malam itu? Jujur."
Yeonjun mengangguk. " Iya Li, sejak saat itu pikiranku tidak bisa lepas dari memikirkanmu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
