Paquito's butler .02

916 74 5
                                    

- bdsm
- nsfw
- Chou!Masokis.

Bermula dari lumatan pelan yang berubah terus menjadi tergesa-gesa, Chou dapat merasakan bagaimana tuan-nya itu melumat bibirnya dengan kasar.

Tangan Paquito yang berawal di pinggang perlahan turun dan meremas salah satu bongkahan pantat Chou. Membuat dari empunya melenguh kecil di antara sela bibir itu.

"Mnhh~"

Chou memiringkan kepalanya, membuat agar lebih mudah mengakses bibir dari tuan-nya. Tangannya yang menganggur perlahan turun ke belakang badannya, memegang tangan Paquito.

Menarik tangan besar itu agar meraba turun ke paha dan betisnya yang masih terbalut celana bahan ketat itu. Chou menyinggung senyuman di sela-sela ciumannya.

Paquito meletakkan satu tangannya dibelakang tengkuk Chou, mencumbu dengan kasar bibir dari butler nya itu tanpa ada rasa kasihan. Lidahnya mulai memaksa masuk.

Chou membuka mulut, membiarkan lidah itu masuk dan mulai mengobrak-abrik isi dari mulutnya. Mereka mulai berperang lidah.

Paquito yang masih dalam efek samping semakin menekan tengkuk Chou, tangannya yang meraba bagian belakang juga meremas paha dari butler nya itu cukup kuat.

"mnhh.. shh" Chou mengernyitkan dahi.

Oksigen di paru-paru semakin menipis, Ia mulai mencoba melepaskan tangan Paquito yang menekan terlalu keras tengkuknya.

"Hhh.. tuan.." Panggilnya lirih dan mencoba menjaga jarak diantara kedua bibir mereka.

Paquito melepaskan tangannya dari tengkuk Chou, begitu pula tangannya yang berada di paha butler nya itu. Mereka sama-sama kehabisan nafas.

Keduanya saling bertukar pandangan, menatap dalam masing-masing sepasang mata dari mereka. Berpikir tentang seberapa dalam mata itu bisa diselami.

"Berlutut."

Chou diam membisu saat Paquito memberikan perintah, tidak mendapat respon sesuai beberapa detik saja pukulan ringan di pipi didapatkannya.

Plak!

"Berlutut, Chou." Tekan Paquito kembali.

Chou seketika langsung berlutut walau pipinya memunculkan tanda sedikit kemerahan. Ia berlutut dengan gestur badan tegap dihadapan Paquito yang duduk di kursi kerja.

".. Apa yang ingin anda lakukan lagi, tuan..?"

Chou menyinggung senyuman tipis di bagian pipi yang tertampar, menunjukkan bagaimana ekspresi Ia senang diberikan perintah, dibuat tunduk oleh atasannya.

"Lucuti pakaianmu." Perintah Paquito.

Chou diam, lalu menyinggung senyuman lebih lebar. Tangannya langsung menarik dasi hitam itu, membuka jas dan kancing kemeja. Membiarkan tubuh bagian atasnya terekspos.

Satu persatu pakaiannya jatuh begitu saja di lantai, tanpa menyisakan sehelai pun yang menutupi dirinya. Chou berlutut dengan keadaan tanpa pakaian.

"Katakan apa yang kau bilang sebelumnya." Minta Paquito.

Chou menatapnya dengan tatapan lugu, "Perkataan yang mana tuan..?" Tanyanya dengan nada dibuat bingung. Ia mencoba mempermainkan lelaki dihadapannya.

Paquito diam menatapnya, dengan mata gelap gulita dan iris tajam bagaikan predator yang sedang mencari mangsa atau mungkin sedang mengamati mangsa dihadapannya yang siap menyerahkan diri untuknya.

"Haruskah saya minta sekali lagi?"

Sepatu pantofel Paquito terangkat, lalu secara tiba-tiba ujung sepatu itu menyentuh area bawah Chou. Dengan ekspresi yang sama, Paquito menekan penis Chou dengan ujung sepatunya.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang