B U K A N B A H A G I A

6.8K 443 6
                                    


Aku sudah sampai didepan kampus, ku lihat ditengah lapangan banyak sekali orang berkumpul seakan sedang menunggu sesuatu. Aku tidak terlalu memperdulikan itu. Yang jelas, tujuanku kesini adalah untuk menuntut ilmu. Bukan untuk hal lainnya.

Aku melihat jadwal yang sudah terpajang di mading. "Rupanya gue sampe sore deh disini! Kak sean . Gue pengen pulang cepet!"gerutuku saat melihat padatnya jadwalku hari ini.

Aku berjalan dengan membawa tasku ini. Hari ini memang sangat padat, mungkin karena dosen yang minggu kemaren tidak masuk menggantinya dengan hari ini. Aku melihat ponselku yang sedari tadi tidak berbunyi. Dimana wenny? Kau tahu? Aku paling tidak suka dengan menunggu.

Ku lihat dari jauh fariz memandangiku dengan tatapan aneh seakan ia akan merencanakan sesuatu. Aku hanya menunduk karena tidak mau bermasalah dengannya kembali. Ia rupanya sudah berubah.

Putra. Dia berlari menghampiku dengan napas yang tidak teratur. Aku yang melihatnya hanya menaikkan alisku. Dia memang selalu bersikap aneh dan itu yang aku sukai dari sikapnya. Dia susah ditebak.

"Hai tyas . Oh iya gue bawain lo kue ulang tahun gue semalem. Lo mau kan?"tanyanya dengan tersenyum.

Ia menyerahkan kotak bekalnya kepadaku. Aku kemudian membukanya, "apakah ini kue ulang tahun lo? Kenapa namanya gue? Lo salah kali."jawabku dengan heran.

"Ini buat lo kok. Gue yang buat sendiri"katanya dengan berdusta.

"Lo yakin? Gue gak percaya kalo ini lo yang buat."kataku dengan tertawa,

"Ya, gue mesen di toko depan. Khusus buat lo"sahutnya dengan penuh penekanan. Aku hanya tertawa saja.

"Makasih ya putraa ."kataku.

Aku kemudian berjalan ditemani dengan obrolan kecil yang keluar dari mulut putra. Dia memang sangat menyenangkan. Hingga akhirnya aku tau jika ia adalah kakak dari gilang, adik kelasku yang selalu saja mencari perhatianku.

Aku sama sekali tidak menyangka jika mereka berdua adalah kakak beradik. Ku lihat fariz berjalan menghampiriku. Ia sudah siap dengan pakaian futsalnya. Aku sudah menyangka kalau ia akan bertanding.

"Putra ! Latihan dilapangan! Jangan pacaran terus!"bentak fariz dengan tatapan tajamnya.

Kulihat tatapan ia seakan memarah. Ia tidak suka denganku. Bahkan ia selalu saja bersikap angkuh ketika berada dihadapanku. Dia sangat berbeda. Dia seperti bukan fariz .

Putra meninggalkanku. Entah mengapa aku melihat sikap mereka yang sangat berbeda. Putra dengan sikap ramah dan kelucuannya. Sedangkan fariz dia dengan sikap dingin dan kakunya.

***

Aku pulang hampir sudah malam. Kak sean sudah berada dirumah dia tengah berkutat dengan berkas perkejaannya. Kurasa ia membutuhkan kopi atau teh.

Aku mengambilkannya secangkir kopi. Kulihat ia tengah memikirkan sesuatu. Raut wajahnya sangat berbeda. Aku yang melihatnya sangat penasaran. Tidak biasanya kakak bersikap seperti itu.

"Kakak memikirkan apa?"tanyaku dengan heran.

Ia menghela nafas sejenak. Ia menyerahkan sebuah surat kepadaku. "Penyakitku masih ada kak? Sampai kapan aku harus meminum obat itu?"lirihku sejenak.

"Kamu jangan menyerah. Kamu pasti akan lebih kuat darinya. Kakak yakin kalau kamu akan sembuh. Kakak akan membuatmu bahagia."katanya dengan memelukku.

"Kakak ingin membuatku bahagia?"

"Tentu saja. Kakak akan membuatmu bahagia."

"Kalau gitu bisakah kakak membatalkan semua pertunangan itu. Karena itu sama sekali tidak membuatmu bahagia. Aku senang jika bisa kenal dekat dengan fariz . Tapi, dia merasakan sebaliknya dan itu yang terkadang membuat aku bingung kak.." aku menarik nafas sejenak. "Aku akan lebih bahagia jika dia menerima semua ini tanpa ada rasa keterpaksaan."lanjutku lagi,

"Tapi mengapa? Bukankah kalian saling mengenal sebelumnya dan kalian cukup dekat.."

"Iya kak. Namun semakin hari keadaan akan semakin berubah."

"Baiklah. Kakak akan membatalkannya segera."sambung kakakku.






A/n

Hallooo

Seneng banget baru publish kemarin eh udah banyak yang baca sama votes juga hehe;)) makasih yang udah ngevote dan coment. Hehe senangnya. Jangan bosan baca ceritaku yaa. Niatnya mau romantis tapi pengen bikin cerita yang bisa bikin baper. Jadi aneh gini deh. Hehe bakalan happy ending gak yak?

The Beating Of Love   [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang