Haechan melirik jam tangannya yang menunjukkan jam makan siang. Jeno yang duduk di sampingnya sudah kegerahan karena terjebak dalam mobil selama berjam-jam. Haechan bahkan meninggalkan pekerjaannya dan memaksa Jeno bekerja secara online dari laptopnya.
" Chan laper gue " keluh Jeno.
" Tuh " Haechan hanya memalingkan wajahnya sekilas ke arah belakang mobil yang memang sudah disiapkan stok makanan oleh Haechan.
" Chan, elu stres sendirian aja deh! Gue cape ngikutin lu " protes Jeno lagi.
" Sabar Jen bentar lagi "
" Bentar gimana bangsat! Ini udah sebulan kita bolak-balik kesini. Elu pikir kerja gue di kantor gak numpuk apa! " protes Jeno lagi.
" Bawel banget sih lu! Bentar lagi kita jalan " bujuk Haechan.
" Elu nekat banget sih chan "
" Gak bisa Jen, gue udah gak bisa nahan! Gue kangen banget sama dia. Gue pengen ketemu, pengen peluk! Udahlah bodo amat sama yang lain, gak peduli gue "
Jeno memejamkan matanya sambil menahan kesal dengan tingkah temannya ini.
Haechan sudah menunggu lama kedatangan Renjun tetapi Joonee sepertinya berhenti bertukar tempat dengan Renjun.
Awalnya Haechan berpikir positif Joonee akan bertukar setelah mendengar keluh kesah Joonee dimarahi oleh kakeknya. Tetapi ternyata perkiraan Haechan salah. Joonee tetap bertahan sampai saat ini.
Haechan sudah lelah menunggu akhirnya memutuskan nekat pergi menemui Renjun. Jeno sempat menahan dan meminta Haechan mempertimbangkan kembali keputusannya, tetapi Haechan tidak mundur.
Sudah sebulan ini Haechan bolak-balik mencari keberadaan Renjun. Dirinya sudah tidak mau bersembunyi lagi dan bertekad memperjuangkan cintanya.
Masalahnya ketika Haechan ke tempat kerja Renjun ternyata sudah resign. Ketika dia ke kampus ternyata Renjun telah wisuda. Haechan mencoba bertanya dengan mahasiswa disana. Sebagian memang mengenal Renjun tetapi tidak ada yang tahu alamat rumahnya dimana.
Beruntungnya teman satu angkatan Renjun mengatakan bahwa Renjun belum mengambil ijazahnya. Selesai wisuda, Renjun hanya meminta surat keterangan dari kampus yang menyatakan dirinya memang sudah lulus kuliah untuk kepentingan pekerjaan. Saat itu Ijazah Renjun belum bisa diambil karena ada salah penulisan.
Karena tidak tahu kapan Renjun akan datang ke kampus lagi, akhirnya setiap hari Haechan datang ke kampus ditemani oleh Jeno walau tidak setiap hari. Biar bagaimana pun, Jeno tetap harus stay di kantor menggantikan Haechan sementara waktu.
Haechan hanya berharap ada malaikat yang lewat dihadapannya mengabulkan doanya untuk bertemu dengan pujaan hatinya.
" Chan pulang yuk! Dokumen lu udah numpuk di meja " ajak Jeno yang sudah lelah kerja di mobil.
" Jen, bentar lagi " pinta Haechan sambil tetap fokus melihat ke depan. Dia tidak melewatkan satu orangpun yang keluar masuk dari gerbang kampus itu.
Dia tahu Renjun ke kampus dengan menggunakan bus info dari mahasiswa yang mengenal Renjun. Jadi dia pasti jalan kaki melewati gerbang untuk masuk ke kampusnya.
" Elu ngomong gitu mulu setiap hari. Ujung-ujungnya ampe kampus gelap baru lu balik " protes Jeno lagi.
" Ck, pinter banget lu merusak mood gue. Ya udah balik deh " cebik Haechan kesal.
Haechan mengalah dan menyalakan mesin mobilnya.
Ketika dia mencoba menurunkan rem tangan mobilnya, matanya membulat melihat orang yang berjalan di depannya menggunakan rangsel cokelat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS || HYUCKREN🍁
FanficRenjun membutuhkan uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit hingga suatu hari membuatnya secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang membuatnya terjebak dalam situasi yang tidak seharusnya dijalaninya hyuckren area Bxb ⚠️ Haechan dom Ren...