45. Terluka

548 12 0
                                    

"ketakutan yang menghampiri setiap malam adalah takut kehilangan lo selama lamanya" -Tasya

JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!

[CHAPTER 45 : Terluka]

"jangan basa basi sak! Dimana tasya!" bentak aiden, sedangkan sakra hanya senyum sendiri tak jelas.

"emm.. Pacar lo cantik juga al, gimana kalau gue rebut dari lo?" ucap sakra.

Bugh

Satu bogeman mendarat di pipi sakra. Aiden sudah di puncak amarahnya jika hal ini mencangkup dengan tasya.

"lo apain tasya ha!" ucap aiden.

"ck! Gak gue apa apain, cuma terikat di kursi saja" ucap nya sambil membalas bogeman dari aiden.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Aiden dan yang lainnya saling memukul satu sama lain. Tak ada kata ampun bagi mereka, semua anggota saling berantem satu sama lain.

Sedangkan sekutu lion yang berada di luar sana, sudah sigap menunggu keberhasilan datang atau ada keadaan darurat jika musuh dari luar datang. Di luar sana, juga ada kepolisian yang berada agak jauh dari tempat lokasi agar mereka semua, lebih tepatnya musuh tidak kabur dari lokasinya.

"gue tanya sekali lagi, dimana tasya berada ha!" ucap aiden sambil mencengkeram kerah sakra.

"tahu cari sendiri aja" ucapnya sambil tersenyum"

Bugh

Lagi dan lagi, aiden membogem sakra di bagian perutnya. Di ruangan ini hanya suara pukulan yang terdengar satu sama lain.

Dilain tempat, alex sudah berada di ambang pintu tasya di sekap, ia secara perlahan lahan membuka pintu itu, dan mengintip di balik pintu itu.

Terdapat 2 laki laki yang menjaga di ruangan itu dan tasya yang terikat di kursi. Alex langsung masuk begitu saja dan membogem laki laki tersebut secara mendadak tepat di ulu hatinya, sampai pingsan tak sadarkan diri.

"alex?" beo tasya.

"iya gue alex" ucap alex sambil melepaskan tali yang mengikat di tubuh tasya.

"al mana lex?"

"ada, di bawah, kita harus cepat cepat keluar dari ruangan ini" ucap nya sambil menarik tasya agar keluar.

Kali ini alex tidak turun lewat cendela karena takut jika tasya tidak bisa turun melewati tali tali dan ranting pohon besar yang kokoh. Ia lebih memilih mengendap endap keluar menuju ke bawah.

"ALPA!" bukan teriakan yang aiden keluarkan tapi bentakan yang dikeluarkan, karena melihat beberapa meter lagi, alpa akan di pukul dengan botol kaca berjumplah dua yang siap menghantam tubuh alga.

Alga yang mendengar bentakan aiden langsung menoleh ke belakang dan beberapa meter lagi akan mendapatkan pukulan dari dua botol sekaligus, ia ingin menghindari tapi kaki nya tak bisa di gerakan karena terkejut dengan hal ini secara tiba tiba.

AIDEN ALEXANDER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang