15 | Love You Like A Love Song

1K 114 18
                                    

_____

🎼 Love You Like A Love Song - Selena Gomez 🎼
_____

"Aaaaaaaaaaaaa ...." Build berteriak kencang, tidak peduli bagaimana tanggapan para pengguna jalan lainnya, tangan kanannya memeluk erat pinggangku dan tangan kirinya terbentang lurus sambil berayun, menikmati angin yang berembus kencang karena kekuatan gas tanganku.

Tangan yang terbentang itu kembali melingkar di pinggangku. Menumpahkan seluruh beban tubuhnya pada punggungku. "Tuh kan! Aku bilang juga apa! Kecepatan motor ini itu seperti The flash."

Aku sempat tertawa mendengar penuturannya dengan suara cukup keras. Aku sama sekali tidak berniat menurunkan kecepatan, meski hari libur, rupanya jalanan cukup renggang pada area yang akan aku pilih untuk berkencan. Aku sempat menoleh untuk menatap wajah bahagia itu, kugoyangkan sedikit helm yang kukenakan untuk mengetuk helmnya, Build tersenyum—terlihat lewat matanya yang menyipit. Kembali mengelus lengan Build untuk mengencangkan pegangannya karena aku akan menambah kecepatan.

"Bible,"

"Hm." Kukurangi kecepatan ketika melihat lampu lalu lintas dalam jarak tiga puluh meter. "Kenapa, Biu?"

"Kita mau kemana?"

"Tempat yang kamu mau,"

Matanya berkedip, melonggarkan pelukan ketika aku mulai mengurangi kecepatan karena akan berhenti pada lampu merah. "Aku bahkan menyimpan banyak tempat untuk kencan, jadi, yang mana?"

Tangan yang bebas memainkan kedua tangan Build sambil menunggu lampu lalu lintas berubah warna. "A Place you wouldn't even be able to guess."

Aku menatap arloji pada tangan kiriku, berharap semoga sampai tepat waktu di sana.

"Biu,"

"Hm?" Build memajukan tubuhnya agar dapat dengan jelas mendengar suaraku. Beberapa klakson terus berbunyi padahal lampu belum juga berubah.

"Pilihanmu terlalu sedikit untuk waktu lebih dari dua hari." Jika aku memberi waktu Build untuk memilih tempat kencan selama tiga hari kami berpisah, harusnya Build bisa menyimpan nama tempat lebih dari dua puluh untuk ratusan wisata di pulau jawa.

"Aku bingung, beberapa tempat wisata sudah aku kunjungi bersama Ayah dan Bunda. Lalu, ada juga tempat yang aku kunjungi bersama teman-teman di sekolah dan kampus." Jawab Build sambil kembali memelukku karena lampu berwarna merah telah berganti, aku mulai memasukkan persneling. Aku tidak langsung memakai kecepatan penuh, jalanan masih ramai dan Build masih berbicara. "Rasanya ingin berkeliling di luar pulau jawa saja,"

Aku ingin mewujudkannya, Build.

Saat jalanan terlihat renggang, aku menurunkan kaca helm, menambahkan persneling untuk mempercepat lajunya. Mungkin akan ada waktu di mana aku bisa membawamu berkeliling di luar pulau jawa, Build. Untuk sekarang tidak, membawamu masih di sekitar Ibu Kota saja rasanya menyulitkan meminta izin kedua orang tuamu.

"Kita keluar Ibu Kota?" Tanya Build ketika melihatku melaju keluar dari jalan area Ibu Kota, aku mengangguk kecil untuk memberinya jawaban. "Ini sudah jam sebelas, Bible, apa tidak apa-apa?"

Aku membuka kaca helm-ku, menatap Build setelah mengurangi kecepatan. "Peluk ... Aku akan menambah kecepatan."

Build mengeratkan pelukannya.

Hilang Naluri [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang