Happy reading
Sorry for typo(s)•
•
•
•Di ruangan VIP pasien, seorang perempuan baru saja tersadar dari obat biusnya. Perempuan itu hanya melamun melihat ruangan yang sedang ia tempati.
"Jadi gua beneran transmigrasi? Keluarga Algavaro? Kariina Olivie Algavaro? Bungsu dari keluarga Algavaro, terjadi suatu konflik terhadap keluarganya sehingga Daddy dan kakaknya tidak ada yang percaya dan cenderung membenci Kariina, hanya Mommynya yg selalu ada disampingnya serta para sahabat yang sudah mengenal dia dan tau penyebab masalah itu." Gumamnya sambil menatap plafon kamar rumah sakit
Perempuan yang mengalami transmigrasi itu atau kita sebut saja Kareena. Dia sekarang menempati tubuh Kariina dan membantunya untuk membalas dendam pada orang-orang yang telah memfitnah nya, baik itu Daddynya, kakak-kakak nya, atau orang yang ia cintai sekalipun.
Kareena berusaha bangkit dari tidurnya untuk ke posisi duduk. Ia memencet tombol yang berada di samping kasurnya, ia membuthkan bantuan omong-omong.
Setelah memencet tombol itu, satu orang Dokter dan satu orang Suster datang ke ruangannya. Saat Dokter tersebut sedang memeriksa keadaanya, tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya dengan langkah yang terburu-buru dan nafas yang sedikit tersengal.
"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" Tanya wanita paruh baya itu
"Anak Anda baik-baik saja, tapi untuk hasil yang maksimal dan menyembuhkan luka-luka kecil yang ada ditubuhnya dibutuhkan waktu sekitar seminggu lebih. Baiknya anak Anda tetap berada di rumah sakit selama 3 hari kedepan, dan untuk rasa sakit dikepalanya akan perlahan menghilang kecuali saat ia merasa tertekan maka rasa sakit itu akan kembali lagi akibat kecelakaan waktu itu yang menyebabkan kepalanya sedikit merasakan nyeri." Jelas Dokter
"Syukurlah, baik Dok. Terimakasih banyak Dokter." Ucap syukur wanita itu
"Sama-sama, saya akan terus memantau perkembangan kesehatannya. Dan untuk Kariina, sabar yaa.. setelah 3 hari kamu boleh pulang tapi jangan membawa motor lagi dengan ngebut ya." Ucap Dokter dan sedikit memberi larangan pada Kariina
"Saya gak janji, Dok." Balas Kariina dengan senyum kecil.
"Hahaha, baiklah kalau begitu saya pamit undur diri. Jika terjadi merasa sakit lagi kepalanya jangan lupa buat mencet tombol di samping kasur itu ya." Ucap Dokter pamit undur diri dengan Suster yang dibelakangnya
Wanita paruh baya itu segera menghampiri Kariina dan memeluknya dengan erat. Air mata yang sudah dari tadi ia tahan akhirnya keluar juga
"Kamu suka sekali bikin Mommy khawatir, Riin." Ucapnya
"Maafkan Riin yang buat Mommy khawatir."
"Kamu begini pasti karena orang-orang di rumah kan? Mommy sudah pernah melarang mu untuk bawa motor dengan ngebut, apa perlu Mommy sita motor mu itu?" Ancam Mommy Kariina sambil menguraikan pelukannya, menatap Kariina dengan tatapan khawatir
"No! Jangan dong Mom... itu motor kesayangan Riin. Akan Riin usahakan deh gak bawa motor ngebut lagi." Rengek Kariina dengan negosiasi di akhir ucapannya
"Harus! Sampai Mommy tahu kamu bawa motor kayak kemarin, Mommy akan benar-benar jual motor mu itu terus narik SIM kamu biar kamu dianter aja sama sopir."
"Aaaaa iyaaa.. Riin janji deh."
"Bagus. Sekarang Riin mau apa?" Tanya Mommy Kariina melepaskan pelukannya
"Riin mau makan buah Mom."
"Oke, akan Mommy kupaskan buahnya."
"Yeay makasih Mom..." senang Kariina
"Sama-sama cantik." Balas Mommy Kariina dengan senyum karena senang mendengar suara anaknya yang riang lagi seperti dulu
"Gua masih gak percaya sebenarnya, tapi karena ini udah terjadi maka gua mau gak mau harus percaya. Riin, sorry kalau gua balas dendamnya agak keterlaluan. Elo tau gua siapa kan Riin. Gua Kareena Olidia Smith tidak akan segan saat membalas orang yang sudah memfitnah dirinya dan orang yang ia sayangi. Btw, gimana kabar abang sama yang lainnya? Pasti panik sih wkwkwkw. Duh semoga aja abang Jordian gak buat masalah." Batin Kareena yang sekarang berada di tubuh Kariina
Mulai sekarang kita manggil Kareena dengan Kariina yaaa.. nanti jika Kareena bertemu dengan abangnya akan gw bold namanya agar bisa membedakannya.
***
Sedangkan di tempat yang berbeda
Lebih tepatnya di sebuah rumah sakit ternama di kota ituDepan ruang ICU
"Bang, Reena pasti akan bangun kan?" Tanya Kakak Kareena bernama Jordan, ia masih tak menyangka adiknya mengalami kecelakaan saat mau menuju markas. Sekarang adiknya dalam kondisi koma, tidak ada yang tahu kapan akan dia bangun.
"Pasti. Abang yakin sama Reena. Dan sekarang mungkin Reena ingin istirahat karena sudah lelah dengan ini semua. Kita hanya harus menunggu waktu sampai ia sadar, berapa lama pun itu kita harus yakin kalau Reena bakal sadar dari komanya." Yakin Kakak Kareena yang lain bernama Alan. Jawaban Alan memberikan semangat kepada orang-orang yang ada di sana
Jika kalian bertanya dimana kedua orangtua Kareena, mereka ada disitu. Mereka hanya bisa menunduk menyesal akan apa yang telah mereka lakukan selama ini. Mencampakkan Kareena sedari kecil, tidak ada disaat ia lagi kesusahaan, menuntut ini itu padanya.. hanya perasaan menyesakkan saja yang ada di hati kedua orangtua Kareena.
"Maafkan Mama, Reen. Jika kamu ingin tidur lebih lama Mama gak akan marah sama kamu, tapi kamu harus segera bangun. Ayo kita wujudkan semua rencana yang selama ini sudah kamu siapkan. Kamu pingin libur berdua dengan Mama di Eropan kan? Ayo kita pergi berdua setelah kamu sadar." Batin Mama Kareena menahan isak tangis
"Maafkan Papa Reen.. Papa gak bakal bawa kamu ke London lagi. Kalau kamu mau tetap bermain dengan teman-teman mu dan ikut balapan Papa gak bakal ngelarang lagi, tapi tolong segera bangun. Papa menyesal Reen. Papa mohon maafkan Papa, hukum Papa tapi bukan dengan cara kamu koma seperti ini. Buka mata mu Reen." Batin Papa Kareena penuh sesal
"Kami semua yang ada disini menunggumu Reen... jangan terlalu lama yaaa." Batin Jordan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Tbc
Jangan lupa buat voment🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Kareena NOT Kariina (Transmigrasi) [DISCONTINUE]
ChickLitSLOW UPDATE!!! Hai disini gw sebagai author atau pemilik akun @skyvanter82 bakal membuat verse baru cerita ini disini. Dikarenakan satu dan lain hal mohon maaf jika kalian sudah menunggu cerita ini dari lama [CERITA ASLI MILIK SKY] {BUKAN NOVEL TERJ...