Lex yang sudah merasakan suhu udara semakin dingin akhirnya memilih untuk kembali masuk ke kamarnya. Ia sedikit terkejut melihat tak ada siapapun di ranjang.
Matanya melirik ke pintu kamar mandi yang tertutup. Apakah gadisnya berada di kamar mandi?
Tiba-tiba suara keran menyala terdengar, Lex melangkahkan kakinya mendekat, Pricilla sudah mandi tadi. Apa anak itu tak melihat jam untuk bermain air malam malam?!
Lex membuka pintu itu membuat Pricilla yang tengah mengisi sebuah botol Beer kosong dengan air itu terlonjak kaget.
"Ngapain?" Tanya Lex dengan ekspresi datarnya.
"Apa sih, Lex." Jawab Pricilla ketus tanpa menatap Lex.
Lex menghela nafasnya kasar. Gadis itu masih marah dengannya rupanya. Tapi, memanggilnya dengan namanya langsung tanpa menggunakan panggilan biasanya?! Sepertinya gadis itu ingin membuat Lex kesal lagi.
"Lo manggil gue apa?" Tanya Lex mencoba menahan amarahnya.
"Kenapa? Lex juga simpen susu Cilla!! Ya udah Cilla buang aja! Lagian ga enak!!" Jawab Pricilla.
"Lo nyobain minuman itu?" Tanya Lex lagi dengan nada meninggi namun masih coba ia tahan.
"Lagian Lex ju–"
"Stop it!" potong Lex membuat Pricilla terlonjak.
"Kenapa sih?! Kak Cio dari tadi marah marah terus?! Kak Cio udah ga sayang Cilla ya?! Cilla nya dimarahin terus?!" Jawab gadis itu dengan dadanya yang kembang kempis.
Lex mengusap wajahnya kasar ia mendekati Pricilla lalu mematikan keran yang sedari tadi menyala. Ia menatap Pricilla nyalang lalu menarik gadis itu keluar dari kamar mandi.
"Sakit!! Jangan tarik tarik Cilla!!! Cilla aduin ke Papa Thor nanti!! Kak Cio!!! Kak Cio!!!! TANGAN CILA SAKIT BANGSAT!"
mendengar kata itu Lex langsung berbalik, mencengkram kedua pipi Pricilla lalu menatap gadis itu tajam. Mengapa gadisnya itu mulai berani dengan dirinya?!
"Ngomong apa tadi?" Tanya Lex yang terdengar sangat menakutkan.
"GUE TANYA LO NGOMONG APA TADI?!" sentak Lex.
Bukannya menjawab Pricilla terisak, kuku kuku Lex menyakiti pipinya. Lex yang tersadar akan kelakuannya melepaskan cengkraman itu.
"Kak Cio udah ga sayang Cilla lagi hiks! " Cicit gadis itu.
Lex berdecak. Ia mengusap pipi yang tercetak kuku kukunya tadi. Jika dalam keadaan sepenuhnya sadar ia tak akan melakukan itu pada gadis yang ia cintai. Namun kini berbeda, dirinya sedang mabuk mengakibatkan sisi lain dari dirinya keluar untuk sekejap.
"Lo mau susu?" Tanya Lex mencoba kembali bersabar.
Pricilla mengangguk sambil menghapus air matanya. Lex pergi membuka nakas lalu memberikan susu dengan kemasan kotak pada Pricilla.
Pricilla mendongak menatap mata Lex yang masih saja menakutkan baginya. Saat Pricilla hendak menerima susu itu Lex kembali menariknya.
"Minta maaf," Ucap Lex membuat Pricilla kembali mendongak.
"Cilla minta maaf Kak Cio," Ucap gadis itu.
"Apa kesalahan lo?" Tanya Lex.
"Cilla udah ngomong kasar," Jawab Pricilla lagi.
Lex mengangguk lalu menusukan sedotan ke susu kotak itu. Ia memberikannya ke Pricilla lalu menarik lembut gadisnya ke ranjang.
Gadis itu menurut, ia naik ke atas ranjang lalu duduk menatap Lex sembari meminum susunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO || THE MAFIA
General FictionAlexio Augusta Francesco. Penerus Mafia terkejam yang jatuh cinta dengan Pricilla Lee, gadis pengidap sindrom peterpan. Menceritakan tentang cinta dan sebuah misteri pembantaian keluarga Pricilla dan pembunuhan sang ibu yang di duga dibunuh oleh mu...