Lex bisa gila. Ia memutuskan pulang ke mansion nya karna Pricilla terus terusan memancingnya. Lex tau gadis itu memancingnya karna ia bosan tak ada hiburan selain handphone dan bermanja dengan Lex.
Gadis itu memang selalu menempel pada Lex jika sedang bosan tidak ada mainan. Jika di mansion, Pricilla bisa menjahili maid atau bahkan bodyguard sehingga ia melupakan Lex. Bahkan kadang sampai Lex yang menggeretnya agar perhatian Pricilla hanya tertuju padanya. Jujur ia terkadang cemburu Pricilla asik dengan orang lain. Namun jika Pricilla terus terusan menempel padanya juga ia yang tersiksa karna harus menahan dirinya.
"Cilla ingin candy Kak Cio!"ucap Pricilla kekeh.
Lex terdiam menatap Pricilla datar sambil menghembuskan asap rokoknya. Sudah hampir 1 jam gadis itu mengeluh ingin permen namun Lex masih belum mengizinkan gadis itu untuk memakan permen yang ada di genggamannya.
"Ya udah Cilla pergi aja sendiri keluar!! Nanti Cilla diculik terus Kak Cio kena marah Papah Thor! Nanti sama penculiknya daging Cilla di potong potong terus di jual!! Terus Cilla mati terus Kak Cio nangis Cilla mati!! Nanti Kak Cio jadi duda!! Emang kak Cio mau? Ga mau kan? kan? kan? Ya udah!! Kasih Cilla permennya!!"Gadis itu berkacak pinggang lalu mengulurkan tangan kanannya agar Lex memberikan permen itu.
Lex menghisap rokoknya lalu berdiri mendekat ke Pricilla. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Pricilla. Ia menaruh tangan yang berisikan permen di atas tangan kanan Pricilla. Gadis mengangkat kedua alisnya lalu mengangguk anggukan kepalanya. Lex tersenyum mengejek lalu menghembuskan asap rokoknya tepat di wajah Pricilla.
"KAK CIO JELEK!! CILLA MARAH!!! HUAAA!! PAPAH THOR KAK CIO NAKAL!!!" Teriak Pricilla lalu menjatuhkan dirinya ke ranjang dan menutupi seluruh badannya menggunakan selimut. Ia mulai terisak, sudah 1 minggu ia tak di berikan pengisi dayanya, permen. Tega sekali Lex. Pikirnya.
Lex hanya menatap datar gadis itu lalu membuang permen itu ke tong sampah. Ia tak ingin gadis itu mengeluh dan menangis karna sakit gigi lagi. Entahlah, Pricilla mendapat permen itu dari mana. Padahal Lex melarang keras keberadaan permen di mansionnya.
"CILLA MAU SELINGKUH AJA SAMA KAK HEN!!!" Teriak Pricilla
Lex menoleh mendengar penuturan gadis itu. Sorot matanya menatap tajam Pricilla membuat keberanian Pricilla menciut lalu mengubur dirinya kembali di dalam selimut.
"Bercanda.." Cicit Pricilla dari balik selimut.
Lex mendengus kesal, ia menarik selimut milik Pricilla lalu menjewer pelan telinga Pricilla.
"Mau nakal hm?"ucap Lex menatap Pricilla yang masih menekuk bibirnya.
Astaga. Ia jadi sangat gemas pada gadis itu. Tak mendapat jawaban Lex mencubit pipi Pricilla lalu menarik kedua tangan Pricilla agar duduk.
"Sakit,"Cicit Pricilla mengusap pipinya pelan.
"Mau keluar? Jalan-jalan?" Tawar Lex.
Pricilla mengangguk cepat lalu mengusap pipinya yang sedikit basah.
"Mau mau!! Ayokk!!" Ajak Pricilla lalu merentangkan tangannya.
Lex terkekeh pelan lalu mencubit hidung Pricilla. "Ganti baju dulu" Titah Lex.
"Okeng!" Pricilla beranjak dari ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO || THE MAFIA
General FictionAlexio Augusta Francesco. Penerus Mafia terkejam yang jatuh cinta dengan Pricilla Lee, gadis pengidap sindrom peterpan. Menceritakan tentang cinta dan sebuah misteri pembantaian keluarga Pricilla dan pembunuhan sang ibu yang di duga dibunuh oleh mu...