ALEXIO [ 04 ]

1.6K 23 1
                                    

"Lex. Gue denger dia ga ada hubungan baik sama mafia sebelah. Katanya sih pernah ada konflik." Bisik Hendrick.

Lex masih terdiam. Ia tiba-tiba memiliki banyak pikiran. Ia ingin sekali menyentak. Menanyanya semuanya dengan rinci kepada Pricilla, namun Lex sama sekali tak tega. Terlebih karna sakit yang Pricilla derita.

Dokter bilang, selain menderita Syndrom Peterpan gadis itu menderita trauma berat akan ditinggalkan, pukulan dan bantingan benda keras. Ia tak bisa dibentak karna itu bisa saja membuatnya drop dan parahnya ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

"Tapi gue ga tau konfliknya apa."lanjut Hendrick.

"Cari semuanya yang berkaitan sama dia. Terutama silsilah keluarga dia. Pembantaian keluarga dia, cari tau siapa aja yang mati di kejadian itu." Ucap Lex.

"Oke! Dari tadi dong!"Jawab Hendrick.

Lex terdiam. Ia meminum minuman yang ia pesan. "Lex, tamunya dateng"ucap Hendrick.

Lex menoleh. Melihat Pria berjas rapih bersama seseorang di belakangnya. Pria itu terlihat seumuran dengannya. Lex membangkitkan dirinya lalu tersenyum membalas semuan yang Jhonatan berikan.

"Selamat malam, tuan Alexio!" Sapa Jhonatan menyalami tangan Lex.

"Selamat malam juga. Tuan Jhonatan."jawab Lex terlihat sedikit menekankan kalimatnya.

Apa laki-laki ini, yang Pricilla katakan telah meninggalkannya? Apakah dia mantan kekasih Pricilla?

"Mari.." Hendrick menyuruh Jhonatan duduk.

Jhonatan mengangguk lalu menyalami tangan Hendrick. "Selamat malam." Sapa Jhonatan kepada Hendrick.

Hendrick tersenyum, ia kira Jhonatan bukan tipe orang yang murah senyum. "Selamat malam." Jawab Hendrick.

Jhonatan mendudukan dirinya dihadapan Lex. Lex tak ingin basa basi. Ia menyilangkan kedua tangannya lalu menatap Jhonatan dengan tatapan datarnya.

"Langsung ke inti." Ucap Lex.

20 menit berlalu. Jhonatan menjelaskan segala rincian tentang perusahaannya dan kenapa ia ingin bergabung dengan perusahaan barang ilegal milik keluarga Lex.

Lex berdecak ia tak sama sekali menemukan kalimat yang menyinggung penasarannya.

"Aku akan terima permintaanmu. Hanya dengan kau menjawab satu pertanyaanku." Ucap Lex.

"Akan saya coba Tuan."Ucap Jhonatan.

"Kau seorang pendendam?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Lex begitu saja.

Hendrick sampai mengedip-ngedipkan matanya lalu menepuk telinganya. Apa ia tak salah dengar?

Jhonatan memiringkan kepalanya lalu tersenyum menatap Lex.

"Ya." Jawab Jhonatan membuat Lex menarik sudut bibirnya.

"Baiklah. Aku terima kerja sama ini." Ucap Lex lalu mencap berkas-berkas dihadapannya tanpa beban.

"Terimakasih tuan." Ucap Jhonatan lalu menjabat tangan Lex.

"Selamat, atas pernikahan anda."ucap Jhonatan lagi tersenyum lalu merapihkan berkas yang ada di hadapannya.

ALEXIO || THE MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang