02

241 9 0
                                    

Sepasang tangan dengan jemari lentik dan sedikit panjang itu sedang mengetik sesuatu dilayar laptopnya, wajahnya tampak serius dengan kamata anti radiasi yang bertenger manis dihidungnya.

Suara dering telfon menghentikan kegiatannya.

"Halo selamat siang, dengan saya sekretarisnya bapak arjuna, ada yang bisa saya banting? eh bantu maksudnya"

"Kamu mau banting saya nara".

"Enggak pak, mulut saya suka typo emang kalo lagi laper, maaf pak".

"Keruangan saya sekarang" suruh arjuna dan langsung mematikan sambungan telfonnya.

"Anjj.. sabar ra sabarr orang sabar disayang jaehyun".

"Orang sabar pantatnya lebar kali ra" kekeh gibran mendengar perkataan random nara.

"Pengecualian buat gue, fyi pantat gue mungkin udah terlalu lebar gara-gara kebanyakan sabar, jadi bonusnya sekarang gue mau disayang jaehyun aja".

"Disayang pak juna aja gak sih" goda oca.

"Diem lo monyet, gue masih kesel ya sama lo"

Nara masih kesel sama oca, sudah nara bilangkan kalo oca itu resek kalo habis nonton horor.

Cewek itu kemudian melangkahkan kakinya menuju ruangan Arjuna.

Tok tok..

"Masuk" terdengar suara arjuna dari dalam.

"Bapak manggil saya"

"Bukan, saya manggilnya kim nara bukan kamu"

'Sabar ra sabarr, lo udah biasa kan yaa..' batinnya.

"Kebetulan itu nama saya pak kalo bapak lupa" jawab nara dengan senyuman paksa.

"Itu kamu tau, emang ada ya dikantor ini orang yang namanya korea tapi wajahnya sama sekali enggak ada unsur koreanya?"

"Haah, udah deh pak bapak manggil saya buat apa?" Persetan dengan kesopanan, nara udah terlanjur kesel sama manusia songong yang sialnya tampan ini.

"Kenapa sih nama kamu gitu, saya aja yang blasteran korea asli nama nya biasa aja tuh".

'Apasih kok jadi pamer begini, tau deh muka situ yang mirip korreyaahhhh, tampol wajah songong nya dosa enggak sih?'

"Bapak serius manggil saya cuma buat nanya itu doang? Saya yakin bapak enggak segabut itu".

Arjuna tertawa kecil, menggoda nara memang menyenangkan, sekretarisnya ini memang berbeda, hanya nara yang mau bertahan menjadi sekretarisnya sejak 2 tahun belakangan ini.

"Sayangnya saya emang lagi gabut sekarang, jadi jawab aja" juna menumpukan kedua tangannya di dagu dan mengalihkan semua atensinya pada nara, entahlah juna hanya ingin mengoda nara saja, bukan suka atau apa loh ya, juna sama sekali tidak tertarik untuk mencintai seseorang.

Nara sudah biasa jika namanya dijadikan bahan bullyan sejak dulu, salahkan raina, mamanya yang memberikan nama burik itu, nara pernah protes pada raina, untuk mengganti namanya, namun raina malah menangis dan bilang nara tidak menyanginya lagi, tidak menuruti keinginannya, inilah itulah, terlalu rumit untuk dijelaskan.

Padahal mamanya tidak tau saja betapa tersiksanya nara dengan predikat nama itu, nara pernah bertanya kenapa raina ngasih dia nama itu, dan alasannya cukup klise.

"Biar kamu nanti dapet jodoh orang korea, buna mau punya mantu orang korea ra".

Raina memang begitu menggilai para aktor negeri gingseng itu, dan pada akhirnya nara yang menjadi korban obsesinya, mau marah juga enggak bisa nara tuh, takut durhaka sama raina.

BECOMING A CRAZY BOSS'S ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang