021

65 2 0
                                    

Flashback on..

Secara tergesa gesa Xabira menuruni tangga sambil berteriak, "ABANGGG AYOO BURUANN, NANTI BIRA TELAT NIHH".

Dengan santainya Xabiru menjawab, "Gua ga sekolah, ada yang mau gua urus dikantor".

"Lah terus aku berangkat sama siapa" kesal Xabira.

"Taxi ada, ojol ada" ujar Xabiru lagi.

"GAMAUU, NTAR KALAU AKU DI CULIK TERUS DI JUAL GIMANA" teriak Xabira tepat di telinga Xabiru.

"Nanti gua telpon Nathan, lo bareng dia" jawab Xabiru.

"Ck, yaudah. Dasar abang tidak berguna"
ujar Xabira tak digubris oleh Xabiru.

Xabiru membuka handphonenya mencari nomor Nathan dan menelponnya.

"Nath, gue hari ini ga sekolah. Tolong jemput Xabira" ujar Xabiru lalu Nathan berdehem, sambungan telpon pun terputus.

"Udah gua telpon, tunggu di depan sana" ujar Xabiru pada Xabira.

"Yaudah aku ke depan".

"Hati - hati, kalau Nathan ngebut bilang ke gue" ucap Xabiru sembari mengelus kepala Xabira.

"Siap boss, laksanakann" jawab Xabira membuat sang kakak terkekeh.

Tinn..

Bunyi klakson terdengar, Xabira pun menghampiri Nathan yang sudah menunggunya. Mereka menyusuri jalan dengan kecepatan sedang, tidak ada yang memulai pembicaraan, Nathan fokus mengendara, Xabira dengan pikiran menerawangnya.

Sesampainya di sekolah, Xabira turun dari motor, "Lo nanti pulang sama siapa?" tanya Nathan.

"Emm mungkin naik taxi" jawab Xabira

"Gue jemput" ujar Nathan langsung menyalakan kembali motornya.

Senyum Xabira mengembang hingga matanya menyipit, "Shapp" jawabnya.

Kringg..

Bel pulang berbunyi, Xabira saat ini tengah mengemas barang - barangnya, setelah beres ia langsung keluar dari kelas dan menuju ke halte untuk menunggu Nathan menjemputnya.

15 menit kemudian barulah Nathan menampakkan diri, "Sorry gue telat, tadi ada kelas tambahan" ujarnya usai melepas helm yang melekat di kepalanya.

Xabira membalas dengan senyuman kecil, "Iyaa kak, gapapa. Gue nunggu belum lama kok" ujarnya.

"Yaudah naik" titah Nathan sembari menyodorkan helm untuk Xabira.

Setelah selesai memakai helm, Xabira pun naik ke atas motor Nathan.

Motor Nathan melaju membelah jalan raya yang ramai, tanpa ia sadari gadis di belakangnya mengulas senyuman tipis.

••••••••••••••

Hari demi hari berlalu, terlalu banyak interaksi dengan Nathan, menimbulkan getaran aneh yang menjalar dihati Xabira, dia.. menyukainya.

Gadis cantik dengan surai coklat nampak tengah sibuk didapur, ia rupanya tengah membuat kue, lebih tepatnya kue ulang tahun.

Nathan hari ini berulang tahun, dan Xabira berusaha membuat kue untuk Nathan dihari spesialnya.

"Ngapain lo? Nyampe acak acak gini" celetuk Xabiru datang tiba tiba.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang