1

79 1 0
                                    

  Arkan, baru saja memasuki gerbang SMA Negeri 1 Garuda, Ibunya tadi yang mengantarkan nya ke sekolah terbaik di kotanya. Penuh semangat dan harapan, ia siap memulai petualangan barunya di dunia SMA.

Namun, Arkan menyimpan satu rahasia yang membuatnya berbeda dari teman-temannya, bahwa arkan itu cadel. Sejak kecil, Arkan kesulitan mengucapkan beberapa huruf dengan lancar, dan hal itu membuatnya sering diejek oleh teman-temannya dulu ketika SMP, Makanya dia sedikit gugup ketika melihat siswa siswa lainnya.

Terlihat didepannya ada ratusan peserta didik yang sedang baris dengan rapih dengan memakai atribut atribut ospek yang unik. Seperti halnya dengan arkan yng sedang memakai topi kerucut warna hijau yang terbuat dari kardus. "Kayaknya aku telat deh" Arkan buru buru ikut baris paling belakang.

" Itu yang baru masuk ke barisan, yang pake topi kerucut warna hijau. Maju sini, enak aja datang datang langsung nyelonong masuk" Teriak seseorang diatas podium

"Aduhh mati deh" Bisik arkan, sambil melirik kecil pada seniornya itu

"Hehh gk mau maju? mau di tarik atau mau dilempar? maju cepat sini" Senior yang berambut pendek sebahu

"Maju aja, ngk papa, gk dimakan kok di marahin aja sama sih kak ros itu" Ucap seseorang di depan arkan

"Duhh malunya"ucapnya lirih semua orang melihat kearahnya,

"Ayo dek, gk papa, maju aja gk di hukum kok, sini" seniornya yang memakai hijab sambil menarik lembut tangannya

"Nah gitu dong, ehh ternyata imut juga adek kelas ini, perkenalan diri dulu dong" Ucap kak Rossa atau lebih di kenal dengan kak Ros, senior yang sedari tadi mengomel

"Emm haloo semuanya nama aku alkan, salam kenal" sambil menundukkan kepalanya, *malu banget

"Ohh namanya Alkan, salam kenal juga alkan" Ucap kak ros Sambil menjabat tangannya

"Emm anu kak, bukan alkan tapi alkan, aduh gimana yahh" arkan bingung menjelaskan maksudnya

"Hah maksudnya gimana tuh" Kak ros bingung

"Arkan kak bukan Alkan, dia cadel" Teriak seseorang siswa baru dari barisan belakang, siswa didepan arkan tadi

"Kamu cadel dek? " Tanyanya pada arkan

"Hehe Iyaa kak, maaf" Ucap arkan

"Ihh lucu banget dehhh, mau jadi adek aku gk? " Pekik kak ros sambil merangkul bahu arkan

"Yehhh jangan mau dek, tadi dibentak bentak sama dia, sama kak Rani aja, kaka baik kok" Ucap Rani atau senior arkan yg menarik tangannya tadi

"Udah udah, nahh Terus kenapa baru dateng dek, ini pembukaannya udah mau selesai loh, coba jelasin apa alasanmu"

"Lambat bangun kak, maaf" Arkan menundukkan kepalanya menyesal,  gara gara main game Ghensin sih dia main sampai jam 3, jangan sampai ibunya tau

"Oke, sebagai hukumannya kamu harus nyanyiin lagu sambalado by ayu tingting dengan lirik lagunya di ganti huruf i semua, ngerti kan" Perintah seniornya dan di anggukin arkan

"Anjil lah" Seruh arkan

"Huffh, simbili simbili bili simbilidi
tilisi pidis, tilisi pinis
Simbili simbili bili simbilidi
Milit bilgitir, lidih bilgiying
Cintimi sipilti simbilidi ih ih
Udah kak" Wajah arkan sudah memerah seperti kepiting rebus saking malu nya dia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si CadelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang