2. Usaha Chaeyeon

1.2K 126 0
                                    

Pagi ini Chaeyeon memberanikan diri untuk mendekati Minji, sekedar menyapa sebagai teman satu kelas saja. Dirinya sengaja berangkat lebih awal untuk menunggu Minji datang. Sudah hampir seminggu dia berusaha untuk mengobrol, namun tidak ada kesempatan mereka untuk berbincang. Setiap Chaeyeon mencoba untuk menatapnya, Minji dengan cepat membuang wajahnya seakan tidak ingin di dekati.

Dia mengetukkan kakinya sembari bersenandung, suasana kelas yang sepi terasa aneh baginya. Tapi tak apa demi dia bisa mengajak Minji berbicara. Beruntung, tak berapa lama Minji telah datang. Dengan antusias, Chaeyeon menghampirinya.

"Hei Minji, kurasa sudah satu minggu aku di kelas ini tapi aku belum mengenalmu." Sapanya dengan ramah, wajahnya nampak bersinar menampakkan keramahan.

"Aku tahu kau penasaran, lebih baik kau tidak usah ikut campur. Keadaanku tidak jauh lebih baik saat kau nanti sudah tahu." Minji melontarkan kalimat dengan dingin membuat Chaeyeon salah tingkah dan gugup.

"Ah— bukan seperti itu— maksudku— tidak-tidak, baiklah karena kau sudah tau tujuanku. Hm, kenapa kau diam saja saat Chaeyoung merundungmu? Bukankah sebaiknya kau melawan, atau melaporkan kepada guru?"

Minji menatapnya dengan tatapan remeh, lalu tersenyum miring. "Kau kira adakah ruang untuk orang miskin sepertiku di dunia ini? Kau pikir dengan aku menangis sambil merangkak di depan guru, mereka akan menolongku? Tentu tidak. Mereka hanya bekerja di sini, tidak ada uang mereka tidak peduli."

Chaeyeon menatap Minji dengan tidak percaya, "tidak! Tugas guru kan mendampingi siswanya. Aku akan menemanimu bila kau takut untuk melapor. Kau pasti sudah lama menahan rundungan mereka."

Minji mengabaikan Chaeyeon-lagi. Dia mengambil tempat duduknya, lalu mengeluarkan dua buku. Hal itu membuat Chaeyeon terkejut, tak cukup dengan menyiksanya bahkan Minji harus mengerjakan tugas milik Chaeyoung.

"Minji, astaga kau bahkan mengerjakan PR milik Chaeyoung. Gadis itu benar-benar jahat! Aku tak bisa membiarkannya lagi, kenapa dia berbuat semaunya!" Gerutunya dengan sebal, rasanya ingin sekali menyobek buku milik Chaeyoung.

Baiklah!

Chaeyeon sudah bertekat, dia akan menghentikan tingkah laku Chaeyoung yang di luar batas. Hal yang salah memang seharusnya di hilangkan bukan?

***

"Nice!"

"Ayo ganti posemu, Chaeyoung!"

Dengan ahli, Chaeyoung menunjukkan pose terbaiknya untuk pengambilan foto majalah. Memamerkan wajah cantik dan tubuh indahnya. Sampai akhirnya sang fotografer puas dengan hasil pemotretan miliknya.

Wajah bangga Chaeyoung tercetak sangat jelas saat dirinya melihat hasil pemotretannya. Pose yang nampak berani dan menggoda. Tak apa, sebagai model dia harus profesional menerima permintaan pihak majalah atau sang fotografer. Semua dia lakukan demi menapaki karirnya sebagai model peraga busana.

"Hei Park Chaeyoung, posemu samgat indah sekali. Aku yakin satu langkah lagi kau akan bisa menuju peragaan busana." Puji sang fotografer.

Chaeyoung menanggapi dengan senyuman manisnya, "ah iya, terima kasih Kak Taeyang. Kau juga sangat berbakat dalam memotret."

Senyuman Taeyang semakin cerah, "kau bisa saja Chaeyoung. Kau memang sangat cantik dan mempesona seperti ibumu. Oh iya jangan lupa sampaikan pesanku kepada ibumu ya, kau pasti tahu kan..." Taeyang menggantung kalimatnya, sengaja memancing reaksi Chaeyoung.

Chaeyoung masih saja tersenyum, "baik kak. Aku akan menyampaikan pesanmu. Kalau begitu aku pergi dulu, aku masih ada kelas hari ini." Pamitnya dengan ramah, meninggalkan Taeyang yang masih saja tersenyum.

Out of Time [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang